Rupiah Kembali Stabil Dengan Adanya Kerjasama Pemerintah Dan Masyarakat

  • 26 Maret 2015
  • latifah
  • 5856

Menguatnya Dollar Amerika Serikat dan loyonya Rupiah, Presiden RI Joko Widodo Jokowi meluncurkan enam poin paket kebijakan ekonomi untuk menyelamatkan rupiah yang terus melemah. Menurut suparno, Drs, Ec, MSi, Kepala Program Studi (KAPRODI) Ekonomi Bisnis Fakultas Ekonomi UNTAG Surabaya pemerintah dan masyarakat harus saling mendukung agar rupiah kembali stabil.

Adapun enam point paket kebijakan tersebut yaitu, 1: Tax allowance, 2: Bea masuk anti dumping sementara, 3: Bebaskan visa, 4: Pemanfaatan biodiesel, 5: Penerapan LC (Letter of Credit), 6: Restrukturisasi perusahaan reasuransi domestic. Liputan6.com

Suparno mengatakan “ Jika semuanya point paket kebijakan bisa dilakukan ya akan membuat rupiah bisa kuat kembali, tapi jika enam – enamnya ini hanya beberapa bagian yang bisa dilakukan, katakanlah Restrukturisasi itukan tidak bisa secepat ini untuk merubah kekuatan Dollar Amerika Serikat sehingga harus dalam jangka panjang. Restrukturisasi saja tidak signifikan untuk mampu mengerem laju dolar pada akhir – akhir ini . ”

“ Karena pengaruh globalilasi membaiknya perekonomian amerika serikat membuat rupiah melemah “

“ Untuk menormalkan kembali rupiah, pemerintah harus mengairkan export import, terutama perintah harus menggairhkan export agar mendapat devisa. Jika devisa banyak nanti tentunya permintaannya dolar akan bisa di tekan dengan adanya dolar yang masuk, jika ekport kita lebih besar sehingga devisapun akan lebih besar , ” Tuturnya.

Lanjutnya, “ Jangan mengunakan prodak – prodak atau bahan - bahan dari luar negri, seminimal mungkin menggunakan transaksi dengan dolar sehingga kita tidak menambah deman dolar, jika deman dolar semakin tinggi maka dolar semakin kuat. Terutama dalam sektor pelabuhan – pelabuhan mereka masih banyak menggunakan dolar untuk transaksinya . ”

“ Upaya - upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah memberikan insentif untuk export dan mulai mengurangi import, bukan hanya dikurangi saja tapi kebiasaan masyarakat juga yang harus di rubah contonya jangan banyak menggunakan barang import, tetapi itu tidak gampang butuh jangka waktu paling tidak untuk menang dalam pesaingan global harus ada kebiasan tidak menghargai prodak import tapi harus lebih menghargai prodak dalam negeri apapun hasilnya entah itu jelek, kualitasnya kurang baik, harganya mahal dan sebagainya tetapi inilah cara untuk bisa memenangkan era global nantinya, “ Tambah suparno.

“ Untuk memperbaiki rupiah tentunya pemerintah harus benar – benar memberikan insentif export, membatasi import, maksud membatasi import disini bukan berarti kita menentang globalisasi tapi harus bener - benar membatasi import untuk barang – barang yang memang benar - benar tidak banyak dibutuhkan dalam negri, ” Tutupnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme