Sampaikan Hubungan Baik Indonesia dengan Jepang Melalui Ikebana dan Sadou

  • 13 Maret 2018
  • latifah
  • 5949

Teknik merangkai bunga (Ikebana) dan upacara minum teh (Sadou) adalah budaya tradisional Jepang yang masih bertahan hingga saat ini. Menurut Master Ikebana dan Sadou dari Jepang, Shimizu Mikiko, menjelaskan bahwa merangkai bunga merupakan rangkaian dari persiapan upacara minum teh.

Ikebana merupakan seni merangkai bunga yang banyak dilakukan oleh orang Jepang yang sudah dilakukan lebih dari puluhan tahun lalu. Hingga kini kegiatan seni merangkai bunga ini masih digemari berbagai lapisan masyarakat baik di Jepang maupun di luar Jepang.

‘’Dalam merangkai bunga yang paling penting itu adalah suasana hati. Kalau hati senang hasilnya akan memuaskan,’’ jelasnya disela-sela seminar dan workshop budaya Jepang yang digelar Program Studi Sastra Jepang UNTAG Surabaya, Rabu (7/3/2018).

Dalam kesempatan itu, Mikiko sempat mendemonstrasikan tata cara Ikebana dan Sadou. Dia menjelaskan, dalam merangkai bunga untuk mendapatkan hasil yang indah, harus diupayakan seperti menyampaikan rasa cinta kepada seseorang yang dicintai.

‘’Hal yang paling membahagiakan adalah melihat bunga yang kita rangkai bisa membuat orang lain senang,’’ ungkap perempuan asal Nagoya itu.

Sementara Sadou, lanjut Mikiko, merupakan ritual tradisional yang bertujuan untuk menjaga hati agar tetap lembut, jujur, disiplin, sopan dan santun. Sodou sendiri dahulunya sering dilakukan masyarakat kelas satria seperti samurai. Sedangkan untuk sekarang ini, upacara minum teh bisa dilakukan kapanpun.

‘’Kalau filosofi Sodou adalah menjembatani komunikasi antara pembuat teh dengan peminum teh. Dengan dipraktikannya budaya ini, saya ingin memberi kesan bahwa hubungan Indonesia dengan Jepang adalah baik-baik saja,’’ ungkapnya.

Dalam prakteknya, Mikiko, menggunakan bunga sedap malam, mawar merah, mawar putih, mawar pink, dan daun. Warna merah dan putih dipilihnya karena warna tersebut mempunyai makna yang kental bagi masyarakat Indonesia.

‘’Serangkaian bunga ini merupakan wajah persahabatan dari Indonesia dan Jepang dimana pink adalah lambang cinta. Jika kita mencintai seseorang harus disampaikan dengan sepenuh hati,’’ ujarnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme