Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Siswa – siswi Sekolah Menengah Pertama 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya peringati hari Guru Nasional lewat tampilan kelas secara bergilir. Kegiatan berlangsung setelah upacara bendera itu bertempat di lapangan utama sekolah, Senin, (25/11).
Banyak sekali bentuk pengekspresian bahwa siswa – siswi tersebut menghargai jasa para guru. Diantaranya menampilkan puisi, pidato, teatrikal, paduan suara sampai parodi menirukan guru, masing – masing yang terdiri dari kelompok tiap kelas mulai kelas tujuh sampai kelas sembilan.
Kepala Sekolah SMPTAG Surabaya, Dra. Wiwik Wahyuningsih, M.M., mengaku sebenarnya kegiatan seperti ini tidak ada pengarahan spesifikasi dari kepala sekolah atau Staff TU SMPTAG sendiri. Kegiatan tersebut murni merupakan bentuk apresiasi siswa – siswi kepada guru, diadakan tiap tahunnya dengan tampilan yang selalu beda.
‘’Tidak ada pemberitahuan atau penginstruksian secara khusus, tetapi kami hanya memberikan waktu sampai jam 09.00 WIB setelah upacara untuk anak – anak melakukan kegiatan apa pun dan bebas,’’ ungkap Kepsek saat ditemui setelah acara.
Banyak sekali bentuk pengekspresian bahwa siswa – siswi tersebut menghargai jasa para guru. Diantaranya menampilkan puisi, pidato, teatrikal, paduan suara sampai parodi menirukan guru, masing – masing yang terdiri dari kelompok tiap kelas mulai kelas tujuh sampai kelas sembilan.
Selain itu, wanita kelahiran Surabaya, Juni 1966 itu menambahkan bahwa ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari apa yang di instruksikan oleh menteri baru Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Nadiem Anwar Makarim, agar lebih banyak melakukan sosialisasi dan lebih meluangkan waktu mengajak interaksi kepada siswa. Jadi tidak terus menerus hanya pemberian materi dan materi di dalam kelas saja.
‘’Saya pribadi sangat bangga dan mengapresiasi terhadap apa yang telah dilakukan oleh siswa – siswi ini. Saya tidak menyangka mereka akan melakukan hal luar biasa seperti ini di hari yang spesial bagi kami,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Nugroho, salah satu siswa kelas 7A mengaku senang dengan adanya kegiatan seperti ini karena bisa belajar diluar kelas untuk mengekspresikan apa yang ada dipikirannya. ‘’Senang bisa tampil parodi niruin Ibu guru langsung di depan orangnya, seru aja tampil sama – sama satu kelas di hari guru ini,’’ ungkapnya sambil tertawa malu.