Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pusat Studi Gender LPPM UNTAG Surabaya bersama EQWIP HUBS Canada selenggarakan workshop ‘’Sosialisasi Implementasi Kesetaraan - Keadilan Gender & Inklusi Sosial di Perguruan Tinggi’’. Kegiatan yang menghadirkan pemateri Prof. Dr. Emy Susanti, MA., dan Mariam Zia tersebut terselenggara di ruang I201, gedung Pasca Sarjana, UNTAG Surabaya, Kamis, (6/12/2018).
Prof. Dr. Emy Susanti, MA., dalam workshop tersebut menjelaskan, bahwa berbicara tentang gender bukan hanya berkaitkan dengan kesehatan reproduksi, melainkan tentang perilaku.
‘’Sebetulnya ketika bicara gender kita tidak lagi berbicara perbedaan laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan fisik. Sehingga yang kita bicarakan adalah perilaku disekitar dia sebagai laki-laki maupun perempuan. Jadi perilaku laki-laki dan perempuan itu diatur dalam nilai-nilai sosial budaya, politik bahkan ekonomi di dalam masyarakat,’’ jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Emy memaparakan, peran laki-laki dan perempuan di salah satu sektor, yaitu ekonomi. Jika ada perempuan jual mesin, banyak orang mengatakan kenapa perempuan jual mesin dan jika laki-laki berjualan makanan tanpa dikoment.
‘’Missal, ada perempuan jualan mesin, orang-orang pasti bilang perempuan kok jualan mesin? kok aneh, tetapi kalau perempuan jualan baju, jualan makan dibenarkan. Tetapi kenapa menjadi ok, jika laki-laki berjualan makanan dirumah makan padang, ahli masak sekarang laki-laki lalu bagaimana kita menjelaskan hal tersebut,’’ ujarnya. Dan intinya semua itu semua tidak ada kaitanya dengan laki-laki atau perempuan, tetapi berkaitan dengan keterampilan dan kapabilitas.
Keterampilan dan kapabilitas yang dimiliki laki-laki atau perempuan itu yang belum disadari oleh masyarakat, maka dari itu terjadi ketimpangan atau ketidakadilan di masyarakat.
‘’Kita sebagai akademisi harus memegang nilai-nilai tersebut dan kita perlu melakukan sosialisasi. Salahsatunya dengan adanya kurikulum tentang gender. Bisa dimasukkan dalam kurikulum Universitas ataupun Fakultas sebagai panduan bagi kita, bias dimasukkan pada mata kuliah yang berdiri sendiri, mata kuliah Universitas atau mata kuliah Fakultas,’’ terangnya.