Sosialisasi Modul Kewirausahaan Berbasis Koperasi Bagi Perguruan Tinggi Di Jawa Timur

  • 13 November 2015
  • 5710

UKM Koperasi Mahasiswa (Kopma 17) UNTAG Surabaya  berkerjasama dengan Dinas Koperasi Indonesia Wilayah Provinsi Jawa Timur selenggarakan sosialisasi modul kewirausahaan berbasis koperasi bagi perguruan tinggi di jawa timur pada kamis 12 november 2015 di meeting room 1 gedung graha wiyata, kampus UNTAG Surabaya.

Tujuan sosialisasi untuk mengenalkan modul kewirausahaan yang  disusun oleh dinas koperasi dan dosen – dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan, mengenalkan kembali pada mahasiswa tentang pentingnya berwirausaha serta berkoperasi guna memajukan perekonomian bangsa.

Dr. RA. Retno Hastijanti, ST.,MT, Wakil Rektor II UNTAG Surabaya dalam sambutannya juga mengatakan Indonesia butuh kader – kader muda yang tangguh untuk menghadapi perekonomian mendatang jadi kita harus bisa kreatif, inovativ, dan mandiri, kewirausahaan bisa memiliki beberapa definisi yang terpenting ialah para pelaku bisa tahu dan bertanggung jawab dalam melaksanakannya. Salah satu cara untuk memajukan perekonomian juga melalui dunia pendidikan untuk itu juga diperlukan kurikulum mengenai kewirausahaan untuk membekali mahasiswa agar mampu berwirausaha, mempunyai karakter bangsa yaitu bagaimana mereka bisa bernegoisasi dengan kekeluargaan dan  teori dalam bentuk lebih aktif dan bentuk nyata untuk berwirausaha.

Materi yang disampaikan dalam seminar sosialisasi modul kewirausahaan yakni adanya kebijakan dewan koperasi indonesia wilayah provinsi jawa timur dalam pengembangan pendidikan perkoperasian dilingkungan perguruan tinggi. Kebijakan berisi tentang (1) koperasi sebagai suatu sistem ekonomi, mempunyai kedudukan yang kuat sebagaimana amanat didalam UUD 1945 pasal 33,(2) permasalahannya koperasi belum berperan secara optimal didalam sistem perekonomian sebagaimana yang di cita – citakan (3) pokok permasalahan.

Pokok permasalahan kewirausaha dan koperasi  pertama yakni keanggotaan koperasi belum didukung oleh orang – orang yang berpenghasilan diatas garis kemiskinan, kedua rendahnya transaksi bisnis anggota kepada koperasi dan transaksi bisnis maupun pemenuhan kebutuhan para anggota lebih besar diberika pada perusahaan non koperasi dan lemahnya ideologi koperasi karena keterbatasan ilmu tentang perkoperasian serta lingkungan kampus dirasakan secara luas bahwa mata kuliah koperasi merupakan mata kuliah yang berada di pinggiran, belum mampu memberikan ideologi bearing yang diperlukan untuk menggugah semangat belajar dan komitmen ilmiah.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id