Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dosen UNTAG Surabaya Erni Puspanantasari Putri, S.T.,M.Eng menjadi pembicara dalam Konferensi Nasional dan Internasional tentang Manajemen dan Inovasi Bisnis 2017 di Khon Kaen University, Thailand pada tanggal 23-24 September 2017 lalu. Dalam persentasinya, Erni membahas tentang Development Strategy of Small and Medium Manufacturing Industry in Indonesia.
Kepada warta17agustus Erni mengungkapkan krisis ekonomi yang sempat melanda Indonesia pada pertengahan 1997 menyebabkan perekonomian nasional mengalami penurunan. Sebelum krisis pertumbuhan ekonomi tinggi namun tidak didukung oleh struktur industri yang solid. Hal ini menyebabkan ketidaksetaraan struktur ekonomi yang ditandai dengan pesatnya pertumbuhan Industri Manufaktur Skala Besar (IMB) yang tidak didukung oleh Industri Manufaktur Kecil dan Menengah (IMKM) yang kuat.
“Ketika terjadi krisis IMB mendapat pukulan sangat berat, perekonomian Indonesia secara keseluruhan menjadi terpuruk. Namun, krisis ekonomi tidak membuat IMKM menghentikan operasi usahanya. IMKM masih terus mampu untuk terus bertahan,” ujarnya.
Lebih lanjut dosen Teknik Industri tersebut mengatakan, sektor industri merupakan salah satu komponen utama dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Sehingga pembangunan bidang industri menjadi bagian penting dari pembangunan nasional.
“Pembangunan industri yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan, akan mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Misalnya, untuk memperbaiki perekonomian daerah bisa dilakukan dengan mengembangkan IMKM,” jelas Erni.
Menurut Erni, IMKM adalah salah satu sektor yang paling banyak mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia. Karena IMKM memiliki kekuatan strategis, dan penting untuk mempercepat pembangunan daerah.
“Alasan yang membuat IMKM itu penting dan mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia, karena berkontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), menyerap tenaga kerja, perannya dalam pendistribusian kesejahteraan masyarakat, dan perannya dalam mengurangi kesenjangan pendapatan,” tambahnya.
Selanjutnya, kata Erni, evaluasi kinerja IMKM perlu dilakukan secara terus menerus untuk mengenali kekuatan dan kelemahan, mengidentifikasi peluang bisnis, dan mempersiapkan bisnis lebih baik dalam menghadapi persaingan global.
“Ketiga faktor ini akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis IMKM dalam mencapai tujuannya di masa depan,” tegasnya.