Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Robotik Politag – Pro Untag Surabaya sukses menjuarai Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI) 2019 Regional IV yang berlangsung di Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat. Tidak tanggung – tanggung, selain membawa pulang trophy juara 1, Politag – Pro juga membawa pulang trophy kategori desain terbaik. Pencapaian ini sekaligus memupuskan harapan perwakilan dari Politeknik Negeri Jember dan ITS Surabaya menjadi juara 1 dalam kontes robot yang diselenggarakan selama 3 hari tersebut (21–23/04/19).
Pembimbing Tim Robotik Politag – Pro, Dimas Aditya Putra Wardhana, S.ST., ketika ditemui warta17agustus.com, menegaskan bahwa kestabilan robot jauh lebih penting daripada kecepatan robot. Karena dalam kontes, robot harus berhasil melalui beberapa rintangan yang ditentukan oleh panitia, seperti gundukan tanah, zig – zag dan lain sebagainnya.
‘’Dalam kontes kali ini kami lebih mengutamakan kestabilan robot daripada kecepatan, alhamdulillah 2 robot kami dengan dimensi 60x60 cm dan 60x20 cm kemarin sudah cukup stabil dan jarang terjadi error. Dibanding dengan peserta yang lain, robot mereka memang lebih cepat, tapi menurut kami masih kurang stabil. Karena ketika melewati rintangan, mereka sering mengalami gangguan atau error,’’ ujar Dimas.
Sedangkan terkait penghargaan desain terbaik, menurut Dimas, setiap tahun atau setiap kontes robot pasti memiliki tema desain robot berbeda – beda yang harus diikuti peserta kontes. Pada kontes kali ini panitia menentukan peserta yang mengikuti lomba harus menggunakan robot dengan bentuk desain yang menyerupai kuda.
‘’Kalau soal desain, dari awal kita memang benar – benar memperhatikan dan mengikuti rules seperti apa desain robot yang harus dilombakan sesuai tema yang diberikan panitia. Jadi pada kompetisi di NTB kemarin robot kita dinilai paling mirip dengan rules yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu desain robot yang menyerupai kuda,’’ tambah Dimas.
Pada waktu yang sama, Ketua Tim Robotik Politag – Pro, Astra Nico Prasetyo mengatakan bahwa kepercayaan diri yang telah dia bangun bersama timnya adalah salah satu kunci keberhasilan yang sekarang benar – benar dapat dinikmati. Mereka meraih juara setelah dua kali tersingkir dalam penyisihan grup pada tahun – tahun sebelumnya.
‘’Yang pasti bangga. Ini adalah kali ketiga mengikuti kontes robot dan akhirnya tahun ini kami mendapatkan juara. Yang paling utama kita harus dapat meningkatkan kepercayaan diri dan fokus kepada robot yang akan dilombakan, jangan mudah terpengaruh oleh perwakilan dari kampus lain. Mungkin inilah yang membuat kami memiliki mental juara,’’ tutup mahasiswa Fakultas Vokasi kepada tim warta17agustus.com.
Reporter : YRS
Editor : LA_unda