Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) non regular Untag Surabaya kelompok Desa Pagerggumbuk, Sidoarjo adakan pelatihan daur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan di Balai Desa PagerNgumbuk, (10/11/19).
Kegiatan tersebut diadakan karena keresahan warga melihat begitu banyak sampah plastik yang dibuang begitu saja. Dari kondisi tersebut, mahasiswa KKN Untag Surabaya desa Pagerngumbuk, melihat ada peluang yang dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bernilai, dengan cara daur ulang.
Atik Kurniasih, penanggung jawab pelatihan menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu mengurangi keberadaan sampah plastik di Desa Pagerngumbuk.
‘’Kami berharap dengan adanya program ini, masyarakat dapat melihat dan mengambil peluang dengan memanfaatkan bungkus plastic, seperti bekas kopi menjadi hiasan rumah, sandal, tas dan sebagainya,’’ ujarnya.
Selain mengurangi sampah plastik, melalui kegiatan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan kreativitas masyarakat setempat. ‘’Kita berharap nantinya akan mampu membantu meningkatkan perekonomian mereka,’’ imbuh mahasiswa Psikologi tersebut.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan penyampaian materi secara langsung di hadapan peserta pelatihan. Kemudian dilanjutkan dengan praktik daur ulang sampah plastik menjadi berbagai macam kerajinan tangan yang didampingi oleh mahasiswa KKN.
Gabriele salah satu anggota KKN Desa Pagerngumbuk menjelaskan langkah - langkah daur ulang pada pelatihan yang diikuti oleh ibu PKK dari masing - masing dusun Pagerngumbuk tersebut. Proses daur ulang dimulai dengan pemilihan beberapa bagian plastik yang ingin dijadikan sebagai motif yang dinilai menarik.
‘’Pilih beberapa motif plastik, gunting bagian tepi atas dan bawah, kemudian lipat tersebut ke dalam dengan lebar sekitar 2 cm. Berikutnya setelah lipatan plastik terkumpul cukup banyak, plastik dianyam sesuai bentuk yang diingankan (misalnya, sandal). Kemudian bagian bawahnya diberi ban bekas atau kardus sebagai pelapis. Satukan anyaman dan ban bekas atau kardus dengan cara dilem, secara rapi dan teratur,’’ ungkap mahasiswa semester 7 tersebut. (gnr)
Reporter