Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Siswa SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya angkatan 2015/2016 merupakan angkatan pertama yang menjalankan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). SMPTAG Surabaya berharap UNBK yang dilaksanakan tanggal 9 - 13 Mei 2016 nanti bisa berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan yang dinginkan.
Kepala SMPTAG Surabaya, Dra. Wiwik Wahyuningsih, MM saat ditemui warta17agustus.com di kantornya seusai simulasi UNBK hari pertama, Senin (25/4) mengatakan, sebelum SMPTAG Surabaya melaksanakan UNBK harus merelakan waktu untuk mengambil soal dini hari ke Polsek, mengantri, kemudian mengembalikan.
“ Kami Juga harus ngecek satu persatu lembar jawaban siswa. Tidak hanya itu saja kerawanan kebocoran besar sehingga dibutuhkan pengawasan yang ketat. Dibandingkan Paper Based Test (PBT), UNBK memang lebih simple,” ungkap Dra. Wiwik.
Sementara itu, di tengah-tengah kemudahan yang diberikan UNBK kepada pihak sekolah, tetapi SMPTAG Surabaya juga merasa khawatir karena sarana penunjang belum maksimal. Selain itu jika siswa kurang teliti dan kurang hati-hati dalam mengerjakan soal tentunya akan merugikan siswa sendiri.
“Waktu yang diberikan untuk melengkapi sarana penunjang waktunya pendek. Jika diberikan tenggang waktu tiga tahun kedepan kami bisa maksimal. Apalagi apabila terjadi kesalahan teknik ketika ujian, misal ada pemadaman listrik. Ini juga perlu diantisipasi,” tambahnya.
Di tempat terpisah mantan Ketua OSIS SMPTAG Surabaya Sandra Eka menjelaskan, Kelebihan UNBK adalah dengan sistem baru ini dapat membuat siswa lebih jujur, bisa meminimalisir waktu, tidak seperti Paper Based Test (PBT) yang perlu ‘bunder-bunderin’ lembar jawaban.
“Siswa harus hati-hati dengan cahaya computer karena bisa merusak mata, selain itu deg-degan juga lihat waktunya,” ucap Sandra memaparkan kekurangan Computer Based Test (CBT)..
Memang, sistem CBT membuat beberapa siswa membayangkan hal yang buruk. Dari jaringan internet yang bisa saja error tiba-tiba, mati lampu, sampai grogi lihat sisa waktu ditengah mengerjakan soal ujian. Belum lagi banyak siswa yang mengeluh karena tidak terbiasa dengan komputer.
“Kita semua berharap dapat mengerjakan UNBK tanpa ada kesulitan yang berarti baik pada sistem komputer maupun soal yang ada,” tutup Sandra. (Alifah-smptag).