Untag Surabaya & Pemkab Pacitan Jalin Kerjasama Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat

  • 24 Maret 2015
  • 5801

Universitas 17 Agsutus 1945 (Untag ) Surabaya melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan tentang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan Memorandun of Understanding (MoU) dilakukan langsung oleh Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl.,DHE.,MPA dengan Bupati Pacitan, Drs. Indartato, MM di gedung Graha Wiyata lantai 1, Senin (23/3/2015).

Beberapa kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sudah dilakukan oleh Untag Surabaya di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Pacitan, melalui tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Untag Surabaya.

“ Beberapa kegiatan yang telah kita dilakukan di Kabupaten Pacitan diantaranya pembuatan alat pendeteksi dini longsor di Dusun Nglurah, Ketos, dan Desa Wonodadi Kulon, pembentukan kelompok usaha rumah tangga kripik dan sale pisang di Desa Wonodadi Kulon, serta pembangunan instalasi jaringan air bersih di Desa Nogosari dan Wonodadi Kulon,” kata ketua LPPM, Dr. Ir. Muslimin A. Rachim, M.Sc, saat pemaparan program.

Dalam kerjasama ini Untag Surabaya juga akan melibatkan mahasiswa dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) guna mengetahui lebih detail potensi-potensi yang ada di Kabupaten Pacitan, “ Kami minta izin kepada Pak Bupati agar mahasiswa Untag Surabaya diperkenankan KKN di Pacitan,” tambah Muslimin.

Bupati Pacitan, Indartato, sangat mendukung program yang dilaksanakan oleh LPPM Untag Surabaya tersebut dan berharap agar program-program tersebut dapat terus dilaksanakan secara bertahap dan merata di wilayahnya.

“ Saya mewakili masyarakat Pacitan sangat berterima kasih kepada Untag Surabaya telah bersedia bekerjasama dengan Kabupaten Pacitan,” kata Indartato dalam sambutannya.

Pemkab Pacitan dengan senang hati akan menerima mahasiswa Untag Surabaya yang akan melaksanakan KKN bulan Agustus tahun ini, “ Kita siap menerima mahasiswa Untag Surabaya yang KKN di Pacitan,” tambah Indartato.

Sedangkan  Rektor Untag Surabaya menjelaskan bahwa Untag tidak hanya menunggu tetapi juga mendatangi Pemerintah Daerah, “ Kerjasama yang sudah kita lakukan tidak hanya Teknologi Tepat Guna (TTG), tetapi juga di bidang ekonomi, hukum, dll. Untag Surabaya juga aktif mendatangi langsung ke Pemda,” kata Brahmasari.

Brahmasari berharap agar kerjasama yang telah dilakukan baik dengan Pemkab Pacitan maupun Pemerintah daerah yang lain bisa berjalan dengan baik dan ditidaklanjuti secara konsisten, “ Kerjasama seperti ini merupakan wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan mempunyai nilai yang tinggi pula. Maka, harus bisa di follow up,” tambahnya.

Adapun hasil dari kerjasama ini adalah Untag Surabaya mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan untuk memanfaatkan lahan seluas 20 ha di Kabupaten Pacitan. Lahan tersebut nantinya akan digunakan sebagai lab penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Kondisi geologi Kabupaten Pacitan adalah daerah karst, tersusun atas batuan karbonat (batu kapur/batu gamping), dengan tanah termasuk jenis Holosen Alluvium dan sebagian Pistosen Fasein dengan jenis tanah bertekstur lempung, termasuk jenis tanah pada kompleks mediteran merah, kuning dan lisotol, memiliki karakteristik sulit untuk menyerap air dan tidak ada sumber mata air.

Untuk mengolah lahan tersebut, LPPM Untag Surabaya telah mengadakan penjajagan kerjasama joint research dengan Faculty of Agriculture Khon Kaen University (KKU), Thailand dengan harapan LPPM mampu menganalisa tanaman yang cocok untuk dikembangkan di lokasi yang telah dipercayakan oleh Pemkab Pacitan tersebut.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id