Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Menindaklanjuti kunjungan pada 12 September 2019 lalu, Dinas Kesehatan Surabaya kembali mengadakan pertemuan dengan Untag Surabaya guna membahas dan mensosialisasikan lebih lanjut Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya No. 2 Tahun 2019 tentang Kawasan tanpa Rokok. Pertemuan berlangsung di Gedung Graha Wiyata lantai 9 pada hari Rabu, (25/09/2019).
Wakil Rektor Untag Surabaya, Dr. IGN Anom Maruta, M.M., pada sambutannya mengatakan, sebagai kampus yang pernah menyandang juara 1 eco kampus se-Surabaya dan telah dipercaya oleh masyarakat, sudah melakukan semaksimal mungkin untuk merespon Perda Kawasan Tanpa Rokok.
‘’Kampus kami peduli dengan kesehatan, peduli dengan lingkungan dan sebelum Perda Nomor 2 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok, kami sudah berusaha semaksimal mungkin merespon hal tersebut. Sehingga kami juga dipercaya oleh masyarakat menjadi juara 1 eco kampus. Selain itu kampus Merah Putih ini sudah puluhan tahun melarang kegiatan yang disponsori oleh rokok. Itulah upaya kami,’’ ucap Anom.
Sementara itu Sofia Rahmawati, SKM., M.kes., juga menyampaikan bahwa untuk ke depannya akan ada tim khusus dari Dinas Kesehatan Surabaya yang akan mengawasi kawasan – kawasan yang harus terbebas dari asap rokok.
‘’Nantinya satuan tugas (Satgas) Kawasan Tanpa Rokok yang akan meninjau Kawasan - kawasan yang memang harus steril dari asap rokok, salah satunya adalah Untag Surabaya. Harapan kami ke depan setelah sosialisasi pada hari ini tidak ada lagi orang merokok atau sisa rokok di Untag Surabaya,’’ ujar Sofia.
Dalam pertemuan tersebut juga turut hadir Prijono Satyabakti, dr., M.S., M.PH., dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya. Prjono menyampaikan data dari WHO terkait kematian akibat rokok dan bahaya zat adiktif.
‘’Rokok itu mengandung zat adiktif. di mana ketika kita sudah terkena atau kecanduan zat tersebut, maka untuk melepasnya akan sangat susah. Karena dalam pikiran kita selalu ada keinginan dan selalu ada keinginan untuk melakukannya lagi. Bahayanya mulai dari otak, jantung dan organ - organ lainnya,’’ kata Dosen yang pernah studi di Amerika tersebut.
Â
Reporter