Wakil Ketua MPR RI : Falsafah Hidup Kenegaraan Harus Dikenalkan Sejak Dini di Lingkup Pendidikan

  • 05 Juli 2018
  • latifah
  • 5792

Pancasila sebagai dasar negara yang dipergunakan untuk mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Menurut Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, hal itu mengartikan bahwa bangsa Indonesia mengakui Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.

‘’Jika generasi mudanya tidak tahu menahu asal-usulnya, adalah sebuah kecelakaan sejarah,’’ kata Basarah saat menjadi pemateri dalam seminar kebangsaan dengan tajuk Sarasehan Kebangsaan Dirgahayu 639 Tahun Bhinneka Tunggal Ika dan Bulan Soekarno di UNTAG Surabaya, Senin (25/6/2018).

Bangsa yang besar, ucap dia, adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawannya. Dan, Bung Karno adalah pahlawan bangsa yang menjadi kausa prima, atau menjadi asbabul nuzul bagi lahirnya Pancasila.

‘’Dulu dalam sidang BPUPKI, Soekarno memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh RI untuk menyampaikan landasan yang pantas untuk dipergunakan bagi negara. Bung Karno juga minta pendapat kiai-kiai dalam menentukan landasan negara,’’ ungkapnya.

Basarah menambahkan, bahwa falsafah hidup kenegaraan harus dikenalkan sejak dini dilingkup pendidikan, ia pun meminta presiden untuk menghadirkan kembali pelajaran Pendidikan Pancasila sebagai upaya memperdalam kesadaran bernegara.

‘’Untuk itu, kita harus bersama-sama mengawal cita-cita bangsa ini, dasar negara ini dengan tanggung jawab penuh kita sebagai bangsa Indonesia,’’ tegasnya.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Basarah juga mengingatkan kembali salam nasional Bangsa Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1945 yang ditetapkan dalam sebuah maklumat Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno.

‘’Oleh Presiden setelah Bung Karno, yaitu Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan saat ini Joko Widodo, ketetapan tersebut belum dicabut. Sehingga sampai saat ini, salam tersebut masih resmi secara yuridis menjadi salam bangsa kita,’’ jelas Basarah.

Basarah menunjukkan tata cara yang benar bagaimana menyampaikan salam tersebut sesuai yang diajarkan Bung Karno. Yaitu pertama, angkat tangan tepat di atas pundak dan dengan lima jari menghadap ke atas.

‘’Lima jari tersebut melambangkan lima sila Pancasila dan pundak melambangkan beban serta tanggung jawab,’’ ujarnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme