Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini, M.T Walikota Surabaya belakangan ini namanya banyak dikenal dikancah internasional. Salah satunya pada bulan Mei lalu yang mana ia diundang oleh Raja Arab Saudi (King Salman) untuk menjadi pembicara pada forum internalnya.
Walikota yang menjabat dua periode di Kota pahlawan itu mengaku jika saat berpidato di luar negeri, ia selalu mengutip perkataan dan mengimplementasikan nilai-nilai yang diajarkan Bung Karno.
‘’Saya semakin banyak belajar dari apa yang diajarkan oleh Bung Karno. Terlebih ketika diundang keluar negeri untuk jadi pembicara, perkataan-perkataan beliau selalu saya sampaikan ketika memaparkan materi di hadapan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), dan lain-lainnya,’’ ujar Risma saat membuka Sarasehan Kebangsaan Dirgahayu 639 Bhineka Tunggal Ika dan Bulan Soekarno di UNTAG Surabaya, Senin (25/6/2018).
Lebih lanjut perempuan pertama yang menjadi Walikota di Surabaya itu juga menceritakan bagaimana sakit hatinya ketika tragedi bom yang menimpa Surabaya beberapa minggu lalu, terlebih terduga teroris adalah asli warganya. Namun, berkat tauladan dari Presiden RI pertama yang rela mati untuk bangsanya dan mengimplementasikan Bhineka Tunggal Ika sehingga ia menemukan kekuatan yang luar biasa.
‘’Sikap tauladan Bung Karno yang kala itu rela kehilangan hak kebebasannya demi bangsanya, mampu menginspirasikan saya. Sebagai Walikota saya rela mati untuk kota ini. Beneran bukan rekayasa,’’ ujar Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.
Pasca tragedi tragedi bom tersebut, ia semakin bersemangat mengajak seluruh warga Surabaya untuk mengimplementasikan tauladan Bung Karno dan juga Bhineka Tunggal Ika.
‘’Mari kita bergandengan tangan. Jangan mau terpecah karena perbedaan,’’ ajak Risma.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme