Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Wanita-wanita hebat berkat emansipasi kartini menurut Nurhandini kristanti, SH.,MH alumni strata 1 (S1) Fakultas Hukum (FH) Untag Surabaya. Nurhandini juga merupakan anggota Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum (UKBH) FH.
Tanggal 21 April 1814 adalah hari kelahiran pahlawan nasional Indonesia yaitu Raden Ajeng Kartini. Perempuan keturunan bangsawan ini sekolah di ELS (Eroupe Lagere School). Namun, setelah usia 12 tahun kartini tidak bisa melanjutkan sekolah karena peraturan pada waktu itu yang boleh melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi hanya berlaku untuk kaum pria. Hal itu tidak membuat kartini patah semangat. Untuk menambah ilmunya kartini rajin berkirim surat kepada teman-teman Belanda. Kartini juga sering mendapatkan kiriman koran dan majalah Eropa. Dari sinilah kartini mulai tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa, dan ingin menerapkan pada kaumnya. Sayang kartini tidak berumur panjang, pada usia 25 tahun setelah melahirkan anak pertama, beberapa hari kemudian yaitu tanggal 17 September 1904 kartini meninggal dunia. Namun jasanya tetap dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia. Karena itulah setiap tanggal 21 April merupakan tradisi bagi kaum perempuan Indonesia untuk memperingati hari yang bersejarah ini.
Kartini merupakan pelopor emansipasi wanita, terutama dibidang pendidikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata emansipasi adalah: 1. Pembebasan dari perbudakan; 2. Persamaan hak diberbagai kehidupan bermasyarakat (seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria). Jadi menurut Kartini tidak boleh ada diskriminasi antara pria dan wanita dalam memperoleh hak dibidang pendidikan karena kunci kemajuan bangsa ini terletak pada pendidikan. Pendidikan pertama anak adalah dari seorang ibu yang melahirkan. Semua itu tergantung pada kecakapan seorang ibu untuk melakukan kewajibanya dalam mendidik anak-anaknya. Sebagai pendidikan pertama, seorang ibu harus mendapatkan pendidikan yang memadai agar menghasilkan generasi yang cerdas, generasi yang mampu memajukan bangsa ini. Untuk itu, kartini memperjuangkan hak perempuan supaya bisa mengikuti pendidikan yang setinggi-tingginya seperti kaum pria.
Berkat emansipasi Kartini, saat ini peranan wanita sangat besar diberbagai bidang. Baik bidang pendidikan, bidang kebudayaan, sosial, politik dan masih banyak lagi bidang lainnya. Bahkan di kabinet Jokowi-JK ini ada delapan menteri perempuan. Rento Lestari Priansari Marsudi adalah menteri luar negeri pertama. Selain memiliki menteri luar negeri perempuan pertama, kabinet Jokowi-JK mempunyai menteri wanita pertama yang berasal dari Papua yaitu Yohana Susana Yambise, menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Yohana adalah perempuan pertama Papua yang diberi gelar guru besar oleh menteri pendidikan dan kebudayaan sebagai professor doktor bidang desain silabus dan material development. Tanpa perjuangan kartini pula, mustahil Susi Pudjiastuti bisa menjadi menteri bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia. Atas jasa-jasa Kartini pula, Sri Mulyani bisa menjadi ahli ekonomi di Indonesia hingga pada 5 desember 2005 Sri Mulyani menjadi menteri keuangan. Pada 18 september 2006 Sri Mulyani dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik asia untuk 2006 oleh emerging markets di sela sidang tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Sri Mulyani adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang dipercaya menjabat sebagai direktur Bank Dunia. Megawati Soekarno Putri adalah presiden perempuan pertama Indonesia (hebat kan kartini). Amerika saja belum pernah memiliki presiden perempuan. Sampai saat ini Megawati masih aktif di partai politik yang dipimpinya.
Wali kota dan bupati perempuan Indonesia juga banyak juga banyak yang tersebar di berbagai kota. Dari 512 kabupaten dan kota, 12 diantaranya tercatat dipimpin wanita. Ada yang menjabat wali kota, bupati, dan wakil kota. Sebagai contoh Tri Rismaharini merupakan wali kota surabaya wanita pertama. Beliau terkenal sebagai sosok yang tegas dan tak kenal kompromi. Risma menjadi salah satu nominasi wali kota terbaik dunia, 2012 world mayor prize, yang digelar oleh the city mayors faoundation, Risma terpilih karena segudang prestasi yang ditorehkan selama menjabat sebagai wali kota Surabaya. Risma dinilai berhasil menata Kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan penuh taman. Dibawah kepemimpinannya pula, Risma sukses mengantarkan Surabaya memperoleh penghargaan adipura di tahun 2011.
Adapula Christianty Eugenia yang akrab dipanggil Tetty Paruntu adalah Bupati Minahasa selatan periode 2010-2015. Dalam hal aktifitas, Tetty menyandang tiga predikat sekaligus yaitu sebagai pengusaha, politisi muda dan pekerja sosial. Sampai saat ini Tetty masih aktif dalam berbagai kegiatan sosial maupun pelayanan keagamaan. Agustus 2009 oleh Manado Post, sebuah surat kabar lokal, Tetty dinobatkan sebagai “Ibu Pembangunan Desa” karena peran dan keaktifannya dalam melayani warga masyarakat hingga ke pelosok-pelosok desa. Tentu menjadi kebanggaan bagi kita semua melihat hebatnya wanita-wanita Indonesia yang bekerja untuk kepentingan bangsa ini. Semoga semakin banyak kartini-kartini baru yang menorehkan namanya untuk kepentingan bangsa dan negara ini. Selamat hari kartini, perempuan Indonesia.