Di era digital yang serba terhubung ini, banyak orang tanpa sadar menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar. Dari pagi hingga malam, interaksi dengan smartphone, laptop, hingga media sosial menjadi rutinitas yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dibalik kemudahan tersebut, muncul berbagai dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental, seperti kelelahan mata, gangguan tidur, dan penurunan konsentrasi. Oleh karena itu, digital detox atau istirahat dari layar menjadi semakin penting untuk dilakukan sebagai upaya menjaga keseimbangan hidup.
Digital detox bukan berarti sepenuhnya menolak teknologi, melainkan menciptakan ruang untuk beristirahat dari paparan digital secara sadar dan teratur. Istirahat ini membantu individu mengembalikan fokus, meningkatkan kualitas tidur, serta mempererat koneksi sosial di dunia nyata. Banyak studi menunjukkan bahwa jeda dari layar dapat meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan, sekaligus mengurangi stres yang disebabkan oleh notifikasi berlebihan dan arus informasi yang terus-menerus.
Menerapkan digital detox dapat dimulai dengan langkah-langkah kecil, seperti menetapkan waktu tanpa gadget sebelum tidur, menghapus aplikasi yang tidak esensial, atau meluangkan satu hari dalam seminggu untuk bebas dari media sosial. Kegiatan alternatif seperti membaca buku fisik, berjalan di alam, atau berinteraksi langsung dengan orang-orang sekitar dapat menjadi pengganti yang menyegarkan. Dengan komitmen yang konsisten, digital detox bukan hanya menjadi tren, tetapi juga gaya hidup sehat yang sangat relevan di tahun 2025 ini.
Reporter
