Dunia game telah berevolusi menjadi lebih dari sekadar hiburan semata. Esports, atau olahraga elektronik, kini menjadi industri global bernilai miliaran rupiah yang melibatkan jutaan pemain dan penonton. Di Indonesia sendiri, perkembangan esports sangat pesat, terlihat dari banyaknya turnamen besar, tim profesional, dan pemain yang sukses menembus level internasional. Fenomena ini membuktikan bahwa bermain game tak lagi dianggap kegiatan buang-buang waktu.
Tak sedikit anak muda yang kini menjadikan esports sebagai cita-cita, ingin menjadi pro player, caster, pelatih, atau bahkan content creator. Namun, di balik semua popularitas itu, ada sisi lain yang tak kalah penting: perjuangan dan tantangan di balik layar. Menjadi pro player bukanlah hal mudah. Latihan berjam-jam, tekanan performa, hingga kompetisi yang ketat membuat profesi ini menuntut fisik dan mental yang kuat.
Lebih dari itu, umur karier pro player biasanya tidak panjang. Rata-rata pemain mencapai puncak performa hanya sampai usia 26 tahun. Artinya, mereka perlu memikirkan rencana cadangan sejak awal. Risiko kesehatan pun mengintai—pola tidur berantakan, kurang gerak, dan stres menjadi tantangan tersendiri. Di sisi lain, masih minimnya edukasi dan dukungan formal juga menjadi PR besar bagi industri ini di Indonesia.
Meski begitu, esports tetap menjadi karier yang menjanjikan, asal ditekuni dengan serius dan strategi matang. Peluangnya luas, bukan hanya sebagai pemain, tapi juga di balik layar: manajemen tim, penyelenggara turnamen, hingga analis data. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami seluruh ekosistem esports, bukan hanya sekadar bisa bermain game dengan baik.
Esports bukan hanya soal menang atau kalah, tapi tentang kesiapan mental, pengetahuan industri, dan keberanian mengambil risiko. Untuk itu, generasi muda yang ingin terjun ke dunia ini harus dibekali literasi digital, finansial, serta wawasan masa depan yang kuat. Tujuannya bukan sekadar jadi bagian dari tren, tapi juga jadi bagian dari perubahan positif dalam dunia esports Indonesia.
Reporter
