- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sejak diluncurkan, Threads Instagram menjadi aplikasi populer di kalangan pengguna media sosial di seluruh dunia. Namun, seperti aplikasi media sosial lainnya, penggunaan Threads Instagram mengarah pada fenomena yang disebut “Fear Of Missing Out” (FOMO) atau takut ketinggalan.
FOMO adalah ketakutan yang dirasakan individu ketika mereka merasa melewatkan atau tidak terlibat dalam pengalaman atau peristiwa penting. Dalam konteks penggunaan Threads Instagram, FOMO mengacu pada kecemasan pengguna akan kehilangan momen berharga yang dibagikan oleh kelompok tertentu, terutama jika mereka tidak ada dalam daftar teman dekat seseorang.
Hidayatul Munawaroh, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya semester akhir, pengguna Threads Instagram, berbagi pengalamannya dengan FOMO.
“Ketika saya melihat teman-teman saya berbagi momen yang menyenangkan dalam Threads, saya merasa cemas bahwa saya sedang melewatkan pengalaman yang hebat. Saya merasa terpinggirkan dan takut diabaikan,” kata Ida (10/7)
Namun, beberapa pengguna Threads telah menemukan cara untuk mengatasi FOMO dan menjaga keseimbangan dalam penggunaan aplikasi ini. Salah satu strategi yang umum digunakan adalah memprioritaskan komunikasi langsung dengan teman-teman di luar aplikasi.
Safina Nur Tyas Utami, pengguna Threads Instagram lainnya telah menemukan cara untuk mengatasi FOMO dan menjaga keseimbangan penggunaan aplikasi. Salah satu strategi yaitu memprioritaskan komunikasi langsung dengan teman di luar aplikasi.
“Threads hanya alat komunikasi dan tidak boleh menjadi satu-satunya alat interaksi sosial. Kita harus mengatur waktu dan energi kita secara bijaksana, sehingga kita tetap terlibat dalam kehidupan nyata dan membangun hubungan yang lebih kuat secara keseluruhan,” ungkap Safina
Selain itu, Safina juga mengingatkan diri sendiri bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih kelompok terbatas yang mereka ingin ajak berbagi di Threads.
“Ini tidak selalu berkaitan dengan eksklusi atau pengabaian terhadap mereka yang tidak termasuk dalam daftar teman dekat. Dengan memahami dan menerima batasan ini, dapat mengurangi tingkat kecemasan dan perasaan terabaikan yang diinduksi oleh FOMO Aplikasi ini sebagai alat untuk berbagi momen tanpa harus membandingkannya dengan pengalaman orang lain serta perlunya menyadari bahwa kebahagiaan dan kepuasan berasal dari menghargai dan menghormati perjalanan diri sendiri, bukan dari membandingkannya dengan orang lain,” papar kata mahasiswa ilmu komunikasi tersebut
Dr. Suroso,M.S., Psikolog, memberikan saran tentang bagaimana mengatasi FOMO saat menggunakan aplikasi seperti Threads.
“Penting untuk mengenali perasaan FOMO dan menghadapinya dengan empati pada diri sendiri. Lakukan kegiatan yang membangun kepercayaan diri dan kepuasan pribadi di luar media sosial. Tetap terhubung dengan komunitas dan teman-teman yang mendukung di kehidupan nyata," kata Dr. Suroso
Dengan memahami sifat FOMO dan mengadopsi strategi yang sehat, pengguna dapat menjaga keseimbangan dan mengurangi stres yang terkait dengan perasaan ketinggalan. Yang terpenting, ingatlah bahwa pengalaman yang paling berharga adalah yang dialami dan dihargai dalam kehidupan nyata, di luar batasan aplikasi media sosial. (Nabila)
