Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mahasiswa Untag Surabaya berhasil membawa pulang lima gelar juara sekaligus dalam kategori tanding Putri di Kejuaraan Pencak Silat Paris Van Java Championship 2024.
Berlangsung pada 6-7 Juli 2024 di di GOR Futsal Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor. Kejuaraan ini merupakan salah satu ajang nasional bergengsi yang mengumpulkan pesilat dari berbagai daerah untuk berkompetisi dalam kategori tanding dan seni. Tujuan dari kejuaraan ini adalah untuk mengukur kemampuan teknik dan fisik pesilat melalui kompetisi resmi.
Pemenang-pemenang tanding putri tingkat dewasa meliputi:
1. Juara 1 Tanding Kelas C (55kg-60kg) Putri Tingkat Dewasa, Dinda Nur Aisyah (Program Studi Manajemen)
2. Juara 1 Tanding Kelas B (50kg-55kg) Putri Tingkat Dewasa, Anis Ahadiyah (Prodi Psikologi)
3. Juara 2 Tanding Kelas Bebas (Under 45kg) Putri Tingkat Dewasa, Septiyani Veronika Anggreheni (Prodi Teknik Informatika)
4. Juara 2 Tanding Kelas D (60kg-65kg) Putri Tingkat Dewasa, Nabila Alivia Aura (Prodi Administrasi Niaga)
5. Juara 3 Tanding Kelas A (45kg-50kg), Amelia Putri Nazwa (Prodi Ilmu Komunikasi)
Dinda Nur Aisyah, pemenang Juara I, mengungkapkan bahwa tujuannya berpartisipasi dalam kejuaraan ini adalah untuk mengukur kemampuan pribadinya dalam bidang pencak silat, serta untuk memperluas relasi dengan pesilat lain. Ia menyatakan bahwa pencak silat tidak hanya meningkatkan kemampuan bela diri, tetapi juga kedisiplinan dan ketahanan mental.
“Saya mendalami pencak silat bukan hanya untuk mengasah kemampuan bela diri, tapi juga untuk meningkatkan disiplin dan pengembangan ketahanan mental. Fokus pada pencak silat membantu saya membangun karakter yang berharga,” ucap Dinda (29/7)
Sementara itu, Septiyani Veronika Anggreheni, pemenang Juara II, berbagi tentang tantangan yang dihadapinya selama persiapan menuju perlombaan, termasuk cedera dan rasa gugup yang mempengaruhi performanya.
“Tantangannya yang saya hadapi cukup bervariasi, mulai dari menjaga konsistensi performa, apalagi sebelum itu harus menjaga berat badan agar tetap strabil ditambah tekanan mental dan fisik selama pertandingan. Hambatannya mengalami cidera pas latihan, ada rasa gugup sama cemas. Itu bisa berpengaruh ke performanya,” tutup Septiyani (29/7/24).
Dengan pencapaian ini, mahasiswa Untag Surabaya tidak hanya menunjukkan kualitas dan dedikasi dalam pencak silat, tetapi juga mengharumkan nama universitas di tingkat nasional. (Arvina)