- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, menyoroti betapa kondisi geografis menjadi hambatan utama dalam upaya pemerataan infrastruktur telekomunikasi.
Berdasarkan Siaran Pers Kominfo NO. 283/HM/KOMINFO/04/2024 pada laman resmi kominfo.go.id, ditegaskan bahwa perlunya pendekatan komprehensif dalam menangani masalah ini, dengan fokus pada pemanfaatan konvergensi teknologi sebagai solusi yang lebih efektif.
“Secara demografis dan geografis Indonesia ini negara yang unik. Jadi tidak bisa satu teknologi pendekatannya, harus konvergensi. Kita terus upayakan,” jelasnya usai membuka 10th Asia Pacific Spectrum Management Conference (APSMC) 2024 di Jakarta Pusat, (23/4)
Konvergensi teknologi memfasilitasi pemanfaatan teknologi komunikasi yang disesuaikan dengan karakteristik geografis di berbagai daerah di Indonesia.
Konvergensi antara teknologi satelit dan teknologi terestrial WiFi menjadi relevan dalam situasi yang mencakup tantangan geografis dari Sabang hingga Merauke, dan dari Miangas sampai Pulau Rote.
Menurutnya teknologi satelit akan menjadi solusi tepat untuk wilayah Timur Indonesia yang memiliki kondisi geografis yang lebih sulit dijangkau oleh infrastruktur berbasis fiber optik.
Di sisi lain, untuk kawasan perkotaan seperti Jabodetabek, teknologi fiber optik akan menjadi pilihan yang lebih sesuai untuk meningkatkan konektivitas.
Menkominfo Republik Indonesia optimis bahwa pemerintah bisa menjalankan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata di seluruh Indonesia. Meskipun mengakui bahwa tantangan geografis yang besar, semua warga Indonesia harus memiliki akses internet. Menurutnya, ini adalah hak dasar yang tak terbantahkan bagi setiap rakyat.
Reporter
