- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Selama Ramadan, orang yang berpuasa mengalami perubahan dalam siklus tidur. Timbulnya rasa mengantuk disebabkan bangun di pagi hari saat sahur. Bahkan beberapa orang tidur setelah sahur. Kebiasaan ini justru dapat mempengaruhi kesehatan.
Penanggungjawab Poliklinik Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, Dr. Icha Safitri mengutarakan tidur setelah sahur memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan terutama pencernaan. Setelah seseorang makan, organ pencernaan berusaha mencerna dan mengolah jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh.
“Jika kita langsung tidur, kita tidak memberi kesempatan pada organ kita untuk mencerna makanan terlebih dahulu, yang berujung pada peningkatan asam lambung dan gejala Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) nyeri ulu hati dan tenggorokan terasa panas,” kata dr. Icha saat Wawancara dengan Tim Warta 17 Agustus, Jumat (24/3) sore.
Selain itu, Dr. Icha menjelaskan apa itu GERD. Menurutnya, akibat keasaman lambung, penyakit ini menyebar hingga ke kerongkongan. Dikatakannya, jika makanan di perut tidak seimbang misal konsumsi makanan berlemak, terlalu asin, terlalu pedas, belum tercerna, faktor hormonal dan faktor berat badan, maka otomatis tingkat keasaman lambung akan meningkat.
“Bila isi lambung menumpuk, iritasi asam lambung bisa menimbulkan gejala nyeri dan berujung muntah yang bisa berujung pada komplikasi,” tambahnya
Dr. Icha mengingatkan pentingnya memperhatikan pola tidur setelah sahur. Tidur tepat setelah sahur jelas tidak sehat, karena pencernaan membutuhkan waktu setidaknya 2-3 jam. “Kalau mau tidur, lebih baik tunggu 2-3 jam dulu,” kata dia
Dr. Icha juga memberikan saran untuk menghindari tidur setelah sahur. Saat sahur usahakan untuk makan makanan yang bergizi dan jangan berlebihan. Jadi, gunakan waktu setelah sahur untuk melakukan sesuatu yang bermakna, seperti membaca Al Quran atau melakukan hal lain seperti membersihkan rumah, olahraga di pagi, hari, mengerjakan urusan yang belum selesai, nonton TV, atau berbincang dengan keluarga. (Nabila)
