Prestasi tidak hanya lahir dari ruang kelas, tetapi juga dari tekad dan kerja keras di luar kampus. Semangat inilah yang ditunjukkan oleh Cherry Rizky Julia Wardhani, mahasiswi semester dua Program Studi Psikologi Untag Surabaya, yang baru saja mengukir prestasi membanggakan di dunia olahraga tingkat internasional.
Cherry berhasil meraih medali perak pada Kartini International Archery Championship yang berlangsung di Denpasar, Bali. Kejuaraan bergengsi ini diikuti oleh atlet panahan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri.
Dalam ajang tersebut, Cherry turun di nomor Recurve Putri Aduan Perorangan, mewakili Kabupaten Sidoarjo. Partisipasinya juga menjadi bagian dari persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) IX Jawa Timur 2025 yang akan diadakan di Malang Raya pada Juni atau Juli mendatang.
“Keikutsertaan saya dalam kejuaraan ini merupakan bagian dari try out para atlet Sidoarjo. Ajang ini menjadi tempat kami mengasah kemampuan dan melatih mental juara sebelum berlaga di PORPROV nanti,” ungkap Cherry dengan semangat (8/5)
Tak hanya menjalani porsi latihan rutin dari pelatih, Cherry juga berlatih mandiri dua kali sehari, pagi dan sore, serta menjalankan program penguatan fisik di rumah. Bagi Cherry, kesuksesan dalam panahan bukan semata soal kekuatan fisik, melainkan juga kemampuan menjaga keseimbangan mental dan mengendalikan diri.
“Tantangan terbesar dalam panahan adalah mengalahkan diri sendiri. Bukan tentang lawan, tapi bagaimana kita mengontrol emosi, fokus, dan tidak goyah saat tekanan datang. Meditasi dan relaksasi jadi bagian penting dalam rutinitas saya,” tutur mahasiswa Psikologi tersebut
Medali perak ini bermakna lebih dari sekadar penghargaan bagi Cherry. Ia melihatnya sebagai buah dari perjalanan panjang melawan rasa lelah, keraguan, dan godaan untuk menyerah. Ini juga merupakan pengalaman pertamanya meraih prestasi di tingkat internasional.
“Sebagai mahasiswi Psikologi Untag Surabaya, saya ingin menunjukkan bahwa mahasiswa bisa berprestasi tidak hanya dalam akademik, tetapi juga di luar kelas. Apalagi kampus sangat mendukung, mulai dari kemudahan dispensasi hingga reward bagi mahasiswa berprestasi,” katanya dengan bangga
Cherry berharap keberhasilannya ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa Untag Surabaya lainnya untuk terus berusaha tanpa takut gagal.
“Jangan lelah berusaha. Setiap perjuangan punya tantangannya sendiri, tapi dari situlah kita belajar. Prestasi bukan hanya soal piala, tapi juga tentang bagaimana kita berkembang sebagai pribadi,” tutupnya
Ke depan, Cherry berkomitmen untuk terus berkembang sebagai atlet sekaligus bagian dari civitas akademika Untag Surabaya. Ia ingin terus memberi kontribusi nyata, menjaga keseimbangan antara dunia olahraga dan akademik, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda. (Boby)
