Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
VAR (Video Assistant Referee) merupakan teknologi terbaru yang belakangan ini digunakan dalam dunia persepakbolaan dunia. Sesuai dengan namanya, teknologi tersebut digunakan menjadi asisten wasit dalam mengawasi jalannya pertandingan lewat rekaman video.
Seringnya kejadian pelanggaran yang begitu cepat serta keputusan wasit yang dirasa kurang adil melatarbelakangi terciptanya teknologi ini. Dengan adanya rekaman video, wasit bisa meninjau ulang kejadian itu dengan memberikan keputusan yang lebih tepat.
Menurut FIFA, teknologi ini digunakan untuk empat kejadian yaitu saat terjadinya gol, keputusan pinalti, keputusan mengeluarkan kartu merah dan ketika wasit hendak menjatuhkan sanksi kepada pemain tertentu. Tapi kamera tidak hanya digunakan untuk meninjau peristiwa kejadian itu saja. Ada juga kamera 3D yang digunakan untuk mengawasi garis offside secara virtual.
Cara kerja dari teknologi ini adalah ketika terjadi satu dari empat peristiwa diatas, wasit akan memberitahu tim asisten wasit VAR. Bisa juga tim VAR yang akan merekomendasikan wasit bahwa ada insiden yang harus ditinjau ulang. Tim asisten wasit VAR akan memberitahu wasit lewat headset soal apa yang tampak dari rekaman video. Wasit bisa menerima begitu saja penjelasan dari tim VAR atau memutuskan untuk melihat sendiri video-video tersebut di pinggir lapangan sebelum mengambil keputusan.
Teknologi ini sukses dipakai ketika Piala Dunia 2018 Moscow, Rusia. Tim VAR mengawasi 33 kamera yang ditempatkan di tiap lapangan selama pertandingan berlangsung. Dari 33 kamera, 12 kamera merupakan kamera yang bisa menayangkan gerakan super lambat. Sementara empat kamera lainnya bisa menampilkan gerakan ultra lambat. Dua kamera ultra lambat ditempatkan di belakang tiap gawang, sementara dua lainnya ditempatkan di area offside. Sedangkan kamera biasa lainnya digunakan untuk penilaian subjektif, misal apakah bola menyentuh tangan atau tidak. (MKM)