Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg, membeberkan alasan mengganti nama perusahaannya menjadi Meta Platform Inc setelah mengumumkannya secara resmi pada Kamis (28/10) waktu Amerika Serikat. Nama Meta dianggapnya dapat mewakili harapan masa depan usai melewati deretan masalah di jagat media sosial.
"Jadi kami melihat sisi bisnis kami sebagai dua segmen yang berbeda. Satu untuk aplikasi sosial dan satu lagi untuk platform masa depan. Idenya adalah Metaverse yang kami lakukan bukanlah tentang salah satu dari segmen tersebut. Metaverse akan menjadi platform masa depan dan pengalaman sosial," ucap Zuckerberg dilansir The Verge.
Zuckerberg telah menggelontorkan miliaran dolar atau setidaknya $10 miliar (sekitar Rp141 triliun) pada tahun ini saja demi membangun Metaverse, ekspansi yang mendalam yang namanya diambil dari salah satu halaman di novel fiksi ilmiah, Snow Crash dan Ready Player One.
Rebranding tersebut diharapkan bisa memperkuat posisi raksasa media sosial tersebut di dunia baru Metaverse, yang dipandang Zuckerberg sebagai masa depan internet. Zuckerberg sudah berpikir melakukan rebranding perusahaan sejak ia membeli Instagram dan WhatsApp pada 2012 dan 2014. Akan tetapi ia baru yakin melakukan perubahan pada awal tahun ini dan mengumumkannya di Konferensi Tahunan Connect.
"Saya pikir ada banyak kebingungan dan kecanggungan tentang merek perusahaan menjadi merek salah satu aplikasi media sosial. Perubahan ini sangat membantu orang untuk berhubungan dengan perusahaan yang berbeda dari hubungannya dengan salah satu produk tertentu," jelasnya.
Sementara dia mengakui bahwa asal usul kata Metaverse adalah "penipu". Zuckerberg mencoba mengklaim kembali Metaverse sebagai ide utopis yang akan membuka aktivitas ekonomi barang dan jasa virtual.
Perubahan besar hal fundamental di perusahaan teknologi kelas dunia seperti ini bukan yang pertama kali dilakukan. Google sudah melakukannya pada 2015 yang menjadikan Alphabet Inc sebagai perusahaan induk. Perubahan identitas baru Facebook ini juga dianggap selaras visi masa depan yang sedang diupayakannya saat ini.
"Facebook adalah merek media sosial yang ikonik. Dan semakin kami melakukan lebih dari itu, orang-orang menganggap kami sebagai perusahaan media sosial. Tetapi cara kami berpikir adalah bahwa kami merupakan perusahaan teknologi yang membangun teknologi untuk membantu orang terhubung satu sama lain."
"Kami pikir itu membuat kami berbeda dari perusahaan lain karena semua orang mencoba untuk bekerja pada bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi, di mana kami membangun teknologi sehingga orang dapat berinteraksi satu sama lain," ujar Zuckerberg.
Jurnalis