Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Bambang Sugianto, S.E., M.E., seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Berau, berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi (DIE) di Untag Surabaya. Pada Selasa, 29 Oktober 2024, Bambang menjalani ujian terbuka yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag, Prof. Dr. H. Slamet Riyadi, M.Si., Ak., CA., CTA dan lulus dengan predikat cumlaude.
Dalam disertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Manajemen Aset, Investasi Swasta, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Penyerapan Tenaga Kerja, Pertumbuhan Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat dengan Disparitas Pendapatan sebagai Variabel Moderasi di Kabupaten se-Kalimantan Timur’, Bambang mengkaji bagaimana kebijakan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur dapat mempengaruhi berbagai aspek penting, seperti tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen aset yang baik, investasi swasta yang terarah, dan pengeluaran pemerintah yang efisien berdampak signifikan dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta memacu pertumbuhan ekonomi. Namun, disparitas pendapatan di wilayah tersebut juga ditemukan menjadi variabel penting yang dapat memoderasi hubungan tersebut, mengindikasikan adanya kesenjangan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Bambang menekankan bahwa temuan dari penelitiannya bisa menjadi landasan penting bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran. Dengan perbaikan dalam manajemen aset, pengaturan investasi swasta yang lebih optimal, serta pengelolaan pengeluaran pemerintah yang lebih baik, diharapkan dapat tercapai kesejahteraan masyarakat yang lebih merata di seluruh Kabupaten se-Kalimantan Timur.
Dalam wawancara usai ujian terbuka, Bambang mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilannya meraih gelar doktor.
“Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, saya akhirnya bisa meraih gelar doktor Ilmu Ekonomi ini. Ini adalah pencapaian yang sangat saya syukuri, dan tentu ini adalah impian terbesar saya juga, tentu saja tidak terlepas dari dukungan penuh dari banyak pihak, terutama keluarga saya, istri, orang tua, anak-anak saya, serta promotor dan ko-promotor saya" ungkapnya dengan penuh emosi (29/10)
Bambang juga membagikan pengalaman perjalanan studinya yang penuh tantangan.
“Selama kurang lebih dua tahun, saya harus bolak-balik dari Kalimantan ke Surabaya untuk menyelesaikan penelitian, bimbingan, hingga ujian disertasi. Untuk mencapai gelar akademik, baik S1, S2, maupun S3, membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya. Namun, saya berada di lingkungan yang sangat mendukung. Teman-teman kerja, serta lingkungan akademik di Untag yang penuh motivasi membuat saya bisa sampai di titik ini,” jelas Bambang
Tidak hanya bangga atas pencapaiannya, Bambang juga berharap agar disertasinya dapat memberikan manfaat bagi akademisi dan praktisi, khususnya di lingkungan pemerintah daerah.
“Saya berharap hasil penelitian ini bisa berkontribusi untuk ilmu pengetahuan, terutama di bidang ekonomi pembangunan. Selain itu, saya juga berharap temuan-temuan ini dapat diaplikasikan oleh pemerintah daerah, terutama di Kabupaten Berau. Banyak aspek yang perlu diperbaiki, dan dengan disertasi ini, saya berharap bisa memberikan masukan yang bermanfaat untuk strategi dan kebijakan pembangunan daerah, khususnya terkait manajemen aset, investasi swasta, dan pengeluaran pemerintah,” tambahnya
Sebagai seorang ASN yang aktif dalam pembangunan daerah, Bambang berharap disertasinya dapat membantu meningkatkan kualitas kebijakan dan praktik pembangunan di wilayah Kalimantan Timur. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pemangku kebijakan untuk menciptakan strategi yang lebih inklusif dan efektif dalam mengurangi kesenjangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Perolehan gelar doktor ini diharapkan mampu memperkuat peran Bambang dalam memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan kebijakan publik, khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi di Kabupaten Berau dan wilayah Kalimantan Timur secara umum (Boby)