- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menghentikan siaran televisi analog secara bertahap mulai 17 Agustus 2021 mendatang. Migrasi siaran televisi analog ke digital tersebut dinilai dapat menghemat penggunaan pita frekuensi 700 MHz.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mngatakan, hasil efisiensi pita frekuensi yang digunakan saat ini nantinya tidak hanya untuk televisi analog saja, namun bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain, seperti halnya layanan telekomunikasi seluler.
‘’Kita semua telah mengetahui saat ini seluruh pita frekuensi 700 MHz hanya digunakan untuk siaran televisi analog saja,’’ kata Johnny dikutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (15/6/2021).
Lebih lanjut Johnny juga menjamin bahwa semua penyelenggara siaran swasta, lokal, maupun komunitas yang membutuhkan hak siaran sambungan televisi analog akan disediakan oleh pemerintah. Hal itu karena masyarakat merupakan pihak pembeli saham.
"Keputusan ini tidak akan mengganggu bagi lembaga penyiaran, dan juga tidak menghambat bagi kepentingan masyarakat. Kerana dalam hal ini masyarakat sebagai pembeli saham televisi di rumah masing-masing," ujar Johnny.
Di sisi lain Dedy Permadi selaku juru bicara Kominfo mengatakan, alasan penghentian siaran televisi analog secara bertahap karena adanya sejumlah faktor, seperti pertimbangan kesiapan industri, keterbatasan spektrum frekuensi radio, hingga masukkan dari Lembaga Penyiaran.
‘’Faktor keterbatasan spektrum frekuensi menjadi faktor penting mengapa penghentian siaran televisi analog dilakukan secara bertahap,’’ ujar Dedy dalam keterangan resminya pada Senin, (7/6/2021).
Proses penghentian siaran televisi analog tersebut akan dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk tahap pertama akan selesai paling lambat pada 17 Agustus 2021 mendatang. Kemudian pada tahap akhir atau tahap kelima akan selesai pada 2 November 2022 tepat pukul 24.00 WIB.
sumber : kompas.com
Reporter
