Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Rifhad Aminullah, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya, meraih prestasi gemilang di Kejuaraan Nasional Drag Race Team dan Kejuaraan Nasional Kelas Bracket 10 Super Street.
Kejuaraan Nasional berlangsung di Sirkuit NP Pondok Tjandra Sidoarjo dan diikuti oleh lebih dari 700 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.
Bersama Tim Ekitoyama, Rifhad meraih 95 poin, mengungguli pesaing-pesaing lainnya seperti Edwin Setyo dari Yogyakarta yang menempati peringkat kedua dengan perolehan 79 poin, serta Hoetama Ardy dari Jawa Timur yang berada di peringkat ketiga dengan perolehan 70 poin.
Rifhad berhasil membawa Team Ekitoyama meraih gelar Juara Nasional Drag Race dalam kategori Kejuaraan Team, dengan total perolehan poin mencapai 319 (14/11).
Rifhad, sapaan akrabnya, mengungkapkan rasa bangga setelah meraih gelar kejuaraan nasional.
“Saya sangat bangga dan terharu, karena ini merupakan kali pertama saya mengikuti kejuaraan nasional secara penuh dengan delapan seri. Saya tidak menduga bisa menjadi juara umum nasional pada kejuaraan ini,” ucap mahasiswa semester 7 itu, (24/11).
Dibalik kemenangannya, sosok orang tua menjadi pendorong utama dalam perjalanan prestasi Rifhad.
“Motivasi saya secara tidak langsung adalah papa saya, beliau merupakan kepala mekanik di bengkel GAR Power Surabaya. Dulu saya sebenarnya tidak diizinkan untuk terjun di dunia balap atau drag race, karena menurutnya saya belum cukup umur, saat itu saya masih berumur 18 tahun. Namun sekarang saya sangat senang dapat mempersembahkan prestasi ini kepadanya,” ungkapnya.
Sebagai mahasiswa, Rifhad menyusun jadwal kuliah secara fleksibel untuk memastikan bahwa kesiapannya dalam menghadapi kompetisi tidak terganggu.
“Latihan drag race ini tidak terlalu sering. Sebelum semester dimulai, saya menghindari jadwal kelas di hari Jumat, karena biasanya waktu pelaksanaan drag race dilaksanakan mulai hari Jumat hingga Minggu,” ungkapnya.
Rifhad memotivasi teman-teman mahasiswa untuk tidak terlalu memperhatikan gengsi saat terlibat dalam kejuaraan balap.
“Jika teman teman mahasiswa ingin terjun di dunia balap mobil atau motor, jangan terlalu mementingkan gengsi. Diperlukan fokus dan ketekunan jika ingin meraih juara, tidak hanya karena gengsi semata,” tandasnya. (Nabila)