Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tercapainya keselarasan, keserasian, dan kesimbangan antara manusia dan lingkungan hidup adalah salah satu tujuan dari pengelolaan lingkungan hidup. Menurut pegiat lingkungan UNTAG Surabaya Dra. Noorsanti Sumarah, M.I.Kom dalam mengelola lingkungan hidup harus dilakukan dengan baik dan benar.
“Ketidakmampuan dalam mengelola lingkungan akan menjadi masalah dan bisa berdampak buruk pada wilayah atau daerah lain. Contohnya, ketika mengurangi sampah dengan cara dibakar, maka daerah lain juga akan terkena asap, bisa juga menyebakan kanker, dan penyakit lainnya,” kata Noorsanti saat ditemui warta17agustus.com di kantornya, Senin (27/11).
Dosen Ilmu Komunikasi ini menjelaskan tentang 3 pilar dalam melestarikan lingkungan hidup, yaitu penghijauan, pengelolaan, kesehatan dan lingkungan. Hal ini disampaikan dalam acara Workshop Climate Change and Environmental Sustainability yang digelar pada 24 November 2017 lalu, atas kerja sama UNTAG Surabaya dengan EQWIP hubs Canada.
“Penghijauan di perkotaan dengan lahan yang semakin sempit bisa dilakukan dengan cara multikultur, digantung, bio pori. Pengelolaan lingkungan bisa dengan cara 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Kalau pilar kesehatan dan lingkungan lebih kepada bagaimana cara menjaga kebersihan, seperti sosialisasi pengelolaan sungai, sanitasi,” ucapnya.
Lebih lanjut Noorsanti menambahkan, dengan melakukan pengelolaan lingkungan banyak manfaat yang didapatkan, di antaranya: menambah nilai ekonomis sampah itu sendiri, menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
“Kalau pohonnya banyak maka oksigennya juga bertambah banyak, sampah basah bisa dijadikan kompos, dan lain sebagainya. Akan tetapi, untuk sampah-sampah yang sulit diuraikan atau didaur ulang diperlukan kebijakan pemerintah agar perusahaan ikut serta bertanggung jawab atas produknya,” ujarnya.
Sementara itu, kata Noorsanti, agar masyarakat memahami dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan, maka pendidikan lingkungan diberikan kepada anak sejak dini. Selain itu, sanksi yang tegas juga diperlukan jika masyarakat masih tetap melanggar aturan dan merusak lingkungan.
“Pendidikan lingkungan pada anak penting agar mereka nantinya sadar bahwa lingkungan perlu dijaga dan dilestarikan. Sanksi tegas juga perlu jika masyarakat tidak patuh terhadap peraturan yang ada terkait lingkungan,” tegasnya.