Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Vokasi dan Fakultas Vokasi Untag Surabaya menggelar kajian Ramadhan bertajuk Muslim Berilmu di Bulan Ramadan, Jum’at (7/3).
Habib Abdullah Assegaf, hadir menjadi pemateri kajian yang membahas mengenai pentingnya kedudukan ilmu dalam sudut pandang Islam.
“Islam sangat mementingkan pengetahuan. Bukti ada banyak penyebutan untuk kata ‘ilmu’ dalam Al-Qur’an. Kitab Ruqyatul Alam menyebutkan bahwa total kata ilmu yang ada didalamnya yaitu sekitar 854 lebih. Maka hal itu sebagai penegasan dan dorongan,” tutur Habib Abdullah
Ia juga mengatakan bahwa ilmu tidak dapat dipisahkan dari Islam. Ini karena Allah SWT menurunkan ayat pertama kepada Nabi Muhammad SAW sebagai perintah untuk membaca (Iqra).
“Ayat pertama yang diturunkan kepada Rasullullah adalah Iqra. Sebelum ayat tentang tauhid, ayat pertama tentang membaca” tegas Habib Abdullah
Habib Abdullah menyampaikan bahwa melalui ilmu seorang muslim dapat mempelajari iman, cinta bahkan jalan menuju Allah SWT.
“Tidak ada iman tanpa ilmu, tidak ada amal tanpa ilmu. Kita tidak dapat salat tanpa ilmu. Bahkan, satu salatnya orang dengan ilmu lebih baik daripada 1.000 salatnya ahli ibadah yang tanpa ilmu,” jelasnya
Begitu pentingnya ilmu dalam Islam, bahkan orang yang berilmu mendapat posisi yang istimewa di hadapan Allah SWT. Dalam salah satu ayat di Surat Ali Imran, Habib Abdullah Assegaf menjelaskan bahwa ahli ilmu sejajar dengan Allah SWT dan malaikat.
“Disejajarkan dalam satu ayat Allah, malaikat dan ahli ilmu tanpa menyebutkan makhluk Allah yang lain. Sedangkan, para malaikat itu biasanya disejajarkan dengan sesuatu yang mulia karena malaikat adalah makhluk Allah yang taat,” tutur Habib Abdullah
Tidak hanya itu, dalam Surat Al-Mujadalah, Allah SWT akan mengangkat derajat orang berilmu di samping orang beriman.
“Ibnu Abbas menjelaskan maksud ayat ini yaitu kelak di hari kiamat Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu sebanyak 700 derajat di atas hamba-hamba Allah yang lain. Ibnu Abbas mengatakan, jarak derajat satu dengan derajat lainnya yaitu 500 tahun,” jelas Habib Abdullah Assegaf (Nabila)