Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Upacara bendera memperingati Hari Pahlawan, Kamis (10/11) digelar di halaman sekolah SMA 17 Agustus 1945 Surabaya (SMATAG) berlangsung dengan khidmat. Upacara dipimpin langsung ketua YPTA Surabaya J. Subekti, SH., MM., serta dihadiri seluruh guru dan siswa.
Drs. Prehantoro, S.H., M.Hum., MM., selaku Kepala Sekolah SMATAG Surabaya menyampaikan bahwa seremonial seyogianya diartikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan perjuangan para pahlawan Indonesia. Pembina upacara itu juga menjelaskan beberapa poin perihal kewajiban generasi penerus bangsa.
“Tidak hanya cinta para pahlawan, tetapi juga amalkan dari segala macam bentuk kepahlawanan. Dengan merayakan Hari Pahlawan, mari kita lihat semangat para pemuda agar kita bisa menghasilkan inovasi-inovasi yang akan berdampak pada pembangunan bangsa ini,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Prehantoro juga mengatakan bahwa sejatinya seorang pahlawan bukan hanya bergelut dalam medan peperangan. Bukan pula sekedar berteman dengan senjata-senjata api. Seorang pahlawan masa kini dapat dilakukan oleh siapapun warga negara Indonesia dalam bentuk aksi-aksi nyata yang dapat memperkuat NKRI. Semua insan berpeluang besar menjadi seorang pahlawan.
“Kepada seluruh pemuda/pemudi khususnya siswa/siswi SMATAG harus berperan aktif dengan berbagai kegiatan yang positif dan membangun. Yang dibutuhkan dari peran generasi muda zaman sekarang dalam mengisi kemerdekaan adalah dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif sehingga bisa menjadi agen perubahan bagi masyarakat menuju SMATAG dan Indonesia yang lebih baik,” tuturnya.
Diwaktu yang sama J. Subekti, SH., MM., mengatakan peringatan semacam itu memang bisa meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Di lingkungan sosial, remaja sering dikaitkan dengan kehancuran sosial dan hedonistik yang menyebar dengan cepat. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk mengambil inisiatif yang berarti untuk menyalakan api patriotisme.
“Dengan melihat fenomena ibu pertiwi saat ini, saya rasa kita semua harus bisa lebih mendalami makna Bhineka Tunggal Ika. hal ini tentu dapat memupuk rasa cinta dan ambisi patriotik pada negeri ini,” tuturnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya, dirinya berpesan kepada seluruh peserta upacara bahwa dengan menjadikan pahlawan masa kini maka permasalahan yang melanda bangsa dewasa ini dapat teratasi. Oleh karenanya, berupaya untuk terus memupuk nilai kepahlawanan disetiap sanubari segenap insane masyarakat Indonesia.
“Teruntuk para siswa SMA Merah Putih, terus ciptakan karya terbaikmu, sebarkan kemaslahatan, sumbangkan perestasi di berbagai bidang kehidupan pun harumkan nama bangsa untuk negeri dan bangsa ini. Salam perjuangan, NKRI Harga Mati” pungkasnya. (Nabila)