Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Untag Surabaya dalam ajang kejuaraan nasional pencak silat. Kali ini, lima medali berhasil diraih pada ajang Lumajang Championship 2.
Lima Mahasiswa Untag Surabaya, yakni Achmad Ardani Saputra (Teknik Informatika), Ari Dwi Susanto (Administrasi Bisnis), Syafrian Darmawan Adi F (Ilmu Komunikasi), Ewangsyah Ramadhani (Teknik Informatika) Muhammad Fatih (Ilmu Komunikasi), sukses membawa pulang empat medali perak dan satu medali perunggu dalam kategori Tanding.
Kejuaraan ini digelar pada 25–27 April 2025, bertempat di GOR Wira Bhakti, Kabupaten Lumajang. Dalam kategori Tanding, mengharuskan peserta bertarung satu lawan satu sesuai dengan bracket acak yang telah ditentukan. Selain itu, peserta juga dibagi ke dalam beberapa ‘kelas’ yang diukur berdasarkan berat badan masing-masing.
Dalam wawancara, Achmad Ardani mengungkapkan bahwa awal ketertarikannya pada pencak silat berawal dari mencoba-coba.
“Awalnya saya coba-coba, tapi jadi seru. Akhirnya saya tekuni lebih dalam dan ternyata postur tubuh saya bagus cocok buat ikut lomba kata teman saya. Saya tertarik dan berani mengambil kesempatan untuk ikut serta di ajang kejuaraan ini,” ujarnya (23/5)
Ia juga menjelaskan tantangan yang dihadapi, termasuk adaptasi terhadap berbagai aliran pencak silat yang makin berkembang.
“Selain itu kita juga harus beradaptasi karena semakin ke sini kayak banyak aliran atau gaya pencak silat unik yang harus dihadapi,” imbuh Ardani
Ardani menyoroti peran pelatih sebagai faktor penting dalam keberhasilannya dan rekan-rekan.
“Dari sebelum kejuaraan ini sempat ikut tanding tapi belum ada coach-nya. Setelah kemarin di Lumajang, ada coach-nya, jadi lebih enak. Kita jadi tahu kita salahnya di mana. Untuk pertandingan berikutnya kita bisa membenahi,” ungkapnya
Sementara itu, Ewangsyah Ramadhani menambahkan bahwa saat ini pencak silat semakin berkembang dan persaingan pun semakin ketat.
“Saat ini pencak silat lagi naik, jadi banyak peserta baru yang lebih kuat, selain itu banyak juga atlet-atlet lama yang lebih improve,” ujar Ewangsyah
Lebih lanjut, Ewangsyah menekankan pentingnya keberanian dan tekad dalam meraih prestasi, serta dukungan kampus yang memudahkan mahasiswa untuk berproses.
“Untuk mahasiswa Untag, karena sebenarnya mencari juara atau prestasi itu gampang asalkan ada tekad yang kuat dari kita. Apalagi di Untag kita dimudahkan untuk mencari prestasi sebanyak-banyaknya. Untag juga mendukung dengan memberikan apresiasi kepada mahasiswa. Jangan malu atau gengsi untuk mencoba,” tutupnya
Selain medali, mereka juga mengaku senang karena bisa bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai daerah. Bagi mereka, memperluas relasi dan memperdalam ilmu bela diri adalah nilai tambah yang tak kalah penting dari sekadar gelar juara.
Prestasi ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan tidak datang begitu saja. Dengan tekad yang kuat dan kemauan untuk mencoba, pintu menuju pencapaian akan selalu terbuka lebar. (Aldi)