Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tim robot mahasiswa Teknik Informatika UNTAG Surabaya lolos Seleksi Tahap I Kontes Robot Indonesia (KRI) Tahun 2017. Lomba ini setiap tahun digelar oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Ketua tim robot UNTAG Surabaya, Muhammad Hafid Suharijanto kepada warta17agustus.com mengatakan, awalnya dia bersama teman-temannya sering kumpul di perpustakaan dan tercetuslah ide untuk memadukan bidang elektronika dengan informatika.
“Sejak SMK saya suka belajar komputer. Orangtua saya di rumah bekerja memanfaatkan bidang eletronika. Akhirnya, muncul ide bagaimana kalau memadukan kedua bidang tersebut menjadi sebuah robot,” kata mahasiswa semeseter 1 itu, Senin (20/1/2017).
Hafid berharap dengan mengikuti kontes robot Indonesia bisa menambah ilmu dan pengalaman baru bagi dirinya berserta timnya. Dalam kontes robot ini Hafid dibantu oleh Jeffry Suyanto, Ali Mustofa, Setiazi Fanani, Mohammad Eko Hardiyanto, Aldion Amirul Endryanto, Zachfiandhika G.M, dan Moh. Helmi Subarkah. “Ini baru pertama kalinya kami ikut lomba robot,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama pembimbing tim robot UNTAG Surabaya, Nuril Esti Khomariah, S.ST.,M.T menjelaskan, Kontes Robot Indonesia terdiri dari 5 kategori, yaitu Kontes Robot ABU Robocon Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Beroda (KRSBI Beroda), Kontes Robot Sepak Bola Humanoid (KRSBI Humanoid), dan Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
“Kita ikut Kontes Robot Pemadam Api Indonesia. Dalam kategori ini setiap tim diharuskan membuat robot berkaki enam. Tugasnya mencari sumber api, memadamkan, dan kembali ke titik awal,” kata dosen Teknik Informatika itu.
Lebih lanjut dia mengatakan, seorang dosen memang harus bisa memfasilitasi bakat dan minat mahasiswa. Misalnya, agar mahasiswa tertarik tentang robot, maka ketertarikan tersebut harus dipupuk dan dosen membimbing mahasiswa cara membuat robot dengan baik.
“Dengan mengikuti kontes robot Indonesia ini banyak pengalaman yang bisa dipelajari dan mudah-mudahan bisa menjadi bekal di dunia pendidikan maupun industri,” tutup Nuril.