Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Minuman bubble tea atau boba yang hype selama beberapa tahun terakhir mulai menemukan pesaingnya di Singapura. Pesaing tersebut adalah coconut shake, minuman berbahan dasar kelapa ini yang mulai banyak muncul dengan berbagai merk dan variasi tambahan. Coconut shake pada dasarnya adalah campuran kelapa sangrai, dengan susu dan es krim, yang bisa ditambahkan gula sebagai pemanis.
Dikutip dari AsiaOne, minuman tersebut semakin populer di negeri Singa beberapa waktu. Hal itu terlihat dari banyaknya outlet yang menawarkan coconut shake sebagai menu utama dan panjangnya antrean pembeli di sejumlah lokasi. Kepopuleran minuman kelapa tersebut turut didukung cuaca di sana yang panas dan lembap.
Minuman kelapa ini diisukan lebih sehat dibandingkan minuman bubble tea, tetapi dengan sensasi kesegaran setara. Konsumen pun setidaknya tidak terlalu merasa bersalah mengonsumsinya.
Minuman berbahan kelapa itu setidaknya tersedia dalam tiga varian utama, yakni jus kelapa original, coconut shakes, dan coconut shake alpukat. Harganya berkisar dari 3,6 dolar Singapura (sekitar Rp37 ribu) hingga 4,70 dolar Singapura (sekitar Rp51 ribu) untuk ukuran reguler.
Tapi, apakah coconut shake benar-benar lebih sehat dari bubble tea?
Bubble tea sejak lama dikenal sebagai minuman dengan kandungan gula dan tinggi kalori. Dalam laporan yang diunggah Men's Health, pearl alias bola-bola tapioka bisa menyebabkan kerusakan ginjal karena tingkat asam maleat di dalam produk.
Sementara, coconut shake umumnya terbuat dari air kelapa yang rendah gula dan kalori. Air kelapa juga bermanfaat untuk menghidrasi dan membersihkan ginjal.
Tetapi, penjual coconut shake juga menyediakan beragam topping, seperti es krim, cokelat, dan remahan oreo, yang bisa meningkatkan kalorinya secara drastis. Maka, bila konsumen benar-benar ingin mendapatkan manfaat kesehatan maksimal, sebaiknya membatasi tingkat kemanisan gula dan beragam toppingnya.
Jurnalis