- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Persembahan Tari Gemerantang Jati oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Untag Surabaya berhasil memukau penonton dalam acara Wayangan Untag Surabaya.
Tari Gemerantang Jati asal Kediri tersebut merupakan salah satu bentuk pertunjukan seni dari UKM Tari Untag Surabaya kepada masyarakat, serta sebagai wujud pelestarian budaya daerah, terutama budaya tari.
Acara yang berlangsung di Parkir Timur Kampus Untag Surabaya (28/10) dimulai pukul 19.00 WIB dan dihadiri lebih dari 900 penonton dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa Untag Surabaya, dosen, hingga masyarakat umum yang menyukai seni tradisional.
Wakil Ketua UKM Tari Untag Surabaya, Bella Eka Siste S. menyampaikan bahwa keberhasilan dalam pertunjukan Tari Gemerantang Jati merupakan hasil dari kerja keras anggota UKM Tari yang telah berlatih tekun selama satu bulan.
“Kami berharap pertunjukan ini dapat menjadi bentuk apresiasi terhadap budaya Kediri dan seni tari tradisional Indonesia,” ujar Bella.
Tari Gemerantang Jati menggambarkan kisah perjuangan dan keberanian dalam melindungi hutan jati, yang menjadi salah satu sumber daya alam yang sangat berharga di Kota Kediri, Jawa Timur.
Para penari mengenakan busana adat Kediri yang anggun lengkap dengan selendang panjang yang merupakan ciri khas Tari Gemerantang Jati. Langkah mereka yang lincah dan gerakan tangan yang indah memikat hati penonton.
Selain pertunjukan tari, terdapat pertunjukan seni tradisional Jawa, wayang kulit yang dipentaskan oleh Dalang Ki Eko Kondho Prisdianto.
Salah satu penonton, Mas’uliyatin Nafilah, berbagi kesan dan kekagumannya terhadap pertunjukan ini.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga untuk menyaksikan seni tradisional yang sangat begitu kaya. Pertunjukan Tari Gemerantang Jati asli Kediri dalam acara wayangan ini menjadi bukti nyata bahwa seni tradisional masih memiliki tempat istimewa dalam hati masyarakat,” tutupnya.
Pertunjukan seni tradisional harus terus mendapatkan dukungan dan apresiasi lebih luas agar budaya dan seni tradisional Indonesia dapat terus berkembang dan bertahan di tengah perubahan zaman yang terus berlangsung. (Nabila)
