Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Ajang lomba penyiar dalam Box Announcer (Boxer) 8.0. divisi Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya 2024 menghadirkan pembicara Talkshow sekaligus juri yang berpengalaman. Penyiar radio Kota FM Arina Rahmaniar dan Rani Larasaty berbagi pengalaman dan ilmu seputar broadcasting.
Arina Rahmaniar, Penyiar sekaligus Music Director Kota FM membagikan pengalamannya dalam menghadapi tantangan konvergensi media yang terjadi di era digitalisasi, terutama pada radio sebagai media konvensional atau media lama.
“Tantangannya kita harus update dan tetap berkembang mengikuti perubahan zaman yang sudah di era digitalisasi, jadi kita juga harus aktif di sosial media. Sebagai MD (Music Director) dulu, jika ada penyanyi atau artis yang rilis lagu barunya, Airplay itu hanya ada di On-Air, tetapi sekarang sebagai MD kita dituntut untuk adanya flyer dan press release nya untuk di posting ke online,” ungkap Music Director Kota FM yang kerap disapa Rahma (21/9/24).
Rani Larasaty juga menambahkan solusi yang dilakukan dalam menghadapi tantangan yang ada dalam konvergensi media melalui pengembangan dalam media online.
“Tuntutan zaman di era digitalisasi sekarang ini membuat kita sebagai penyiar sekaligus Program Director tidak bisa santai dan leha-leha saja. Jika dulu radio sudah cukup dikenal sebagai media audio saja, tetapi sekarang sebagai media audio saja tidak cukup. Kita harus aktif juga ke sosial media dengan cara Tripple O, yaitu On-Air melalui siaran seperti biasanya, kemudian Online seperti di sosmed (sosial media), lalu Off-Air biasanya mengadakan event-event. Dengan begitu, radio bisa tetap eksis mengudara dan dikenal oleh pendengar-pendengarnya,” jelas Rani (21/9/24).
Selain berbagi pengalaman dan ilmu pada kesempatan Talkshow, Ketua Pelaksana Boxer 8.0, Dinda Khaurunnisa Muliandani mengaku tidak menyangka peserta lomba penyiar Boxer 8.0 melebihi dari target dalam event yang dipersiapkan selama 2 bulan.
“Peserta yang ikut di tahun ini mengalami kenaikan yang signifikan, total 31 peserta lomba penyiar ditambah 15 peserta Talkshow yang berpartisipasi dalam Boxer 8.0, padahal kita hanya menargetkan 25 peserta saja,” ucap Dinda (21/9).
General Manager Box Radio, Faellen Yuan Dias Cercio juga turut berharap dari penyelenggaraan Boxer 8.0 dapat menjadi sebuah wadah dari siapapun yang ingin belajar menjadi penyiar.
“Boxer (Box Announcer) ini menjadi program kerja tahunan, jadi aku harap dari lomba penyiar Boxer 8.0 ini dapat mengenalkan kepada anak muda bahwa radio bisa tetap terkenal dan eksis di era digital. Tentunya aku berharap, Boxer tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya apalagi ini ajang lomba penyiar se-Jawa Timur. Namun, teman-teman yang di sekitar kita, seperti di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jombang bisa antusias hadir kesini,” kata General Manager Box Radio yang kerap disapa Fae (21/9).
Salah satu peserta lomba penyiar sekaligus Talkshow yang berasal dari Sampang Madura, Ibtisam Ulima Zada mengaku sangat berantusias mengikuti rangkaian acara di Boxer 8.0.
“Antusiasnya peserta di Talkshow tadi benar-benar seru dan ramai sekali, dari banyaknya juga audiens yang mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab. Jujur, awalnya saya kira bakal bosan dan ngantuk karena di jam-jam tidur, tetapi entah mengapa saat kak Rahma dan kak Rani berbagi pengalamannya, seakan-akan ada obat tersendiri yang membuat kita jadi tidak ngantuk. Benar-benar se-seru itu,” ungkapnya. (Arvina)