Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Jaringan telekomunikasi Palapa Ring sudah dapat beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Palapa Ring merupakan sebuah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer.
Terkait hal itu Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan bahwa jaringan Palapa ring saat ini sudah dapat beroperasi. Menurutnya Palapa Ring sudah diuji coba pada akhir Agustus melalui uji coba panggilan video dari Nunukan, Kalimantan Utara ke Asmat, Papua.
‘’Kalau peresmian, itu hanya momentum saja, yang penting (Palapa Ring) saat ini sudah bisa dipakai,’’ Ujar Rudiantara, saat menjawab pertanyaan tentang peresmian Palapa Ring, (13/09/2019).
Sebelumnya, Rudiantara menyatakan kementeriannya akan melakukan stabilisasi dan integrasi jaringan Palapa Ring Tengah dan Palapa Ring Barat pada Agustus lalu. Pemerintah membagi infrastruktur Palapa Ring di Indonesia menjadi paket Barat, Tengah, dan Timur berdasarkan letak geografis.
Palapa Ring Barat, yang sudah selesai sejak Maret 2018, menjangkau Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna sepanjang 1.730 kilometer di laut dan 545 kilometer di darat. Palapa Ring Tengah meliputi Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Sedangkan Palapa Ring Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua.
Dalam proses pembangunannya, Pemerintah menyelesaikan infrastruktur Palapa Ring Timur sejak pertengahan Agustus dan memastikan kesiapan operasional Palapa Ring Timur hingga pada minggu ketiga bulan September 2019. Rudiantara mengungkap ada beberapa kendala pemerintah membangun satelit Palapa Ring Paket Timur. Menurut dia, memasang Palapa Ring di timur lebih sulit daripada paket barat dan tengah.
‘’Pembangunan Palapa Ring timur memang paling sulit, paling lama, dan mahal,’’ kata Rudiantara dalam video conference pada hari Sabtu, 14 september 2019.
Di Papua dan Papua Barat, pemerintah membangun jaringan di 41 kabupaten. Pemerintah menemui sejumlah kendala, karena banyaknya tower yang dibangun di medan yang sulit. Rudiantara menambahkan bahwa ada 52 tower yang harus dibangun di gunung Papua. Namun, Rudiantara mengatakan tidak ada kata mahal untuk membangun wilayah terpinggir demi persatuan Indonesia.
‘’Tidak ada jalan setapak. Angkut semua besi, angkut orang, angkut air, bangun konstruksi semua dibawa pakai heli," imbuh Rudiantara.
Reporter