KKN Untag Surabaya di Mojokerto: Inovasi Mahasiswa Berdampak Nyata bagi Masyarakat

  • 30 Januari 2025
  • 34

Desa-desa di Kecamatan Gondang dan Pacet, Kabupaten Mojokerto, tampak lebih hidup sejak kedatangan mahasiswa Untag Surabaya. Kehadiran mahasiswa Untag Surabaya melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan hanya membawa semangat baru, tetapi juga inovasi yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.


Dengan mengusung tema ‘Penerapan Inovasi dan Teknologi Guna Mendukung Pencapaian SDGs Desa’ mahasiswa Untag Surabaya menjadikan ilmu pengetahuan sebagai jembatan untuk menciptakan perubahan. Tak hanya sekadar menjalankan program akademik, mereka juga menciptakan sinergi yang harmonis dengan warga desa, membawa solusi nyata bagi kebutuhan sehari-hari.


Agus Sudarisman, S.Sos, selaku Sekretaris Camat Pacet yang juga mewakili Camat Gondang, mengapresiasi program KKN ini. Menurutnya, kehadiran mahasiswa Untag memberikan dampak besar bagi masyarakat setempat.


“Tahun ini, lokasi KKN bertambah empat desa. Terima kasih kepada Rektor Untag Surabaya. Kehadiran mahasiswa membawa manfaat besar dan menjadi berkah bagi masyarakat,” ungkapnya (21/1)


Ia juga menyoroti relevansi tema KKN dengan program pemerintah, seperti upaya percepatan penurunan angka stunting dan pengembangan UMKM. 


“Sinergi ini sangat tepat, dan mahasiswa Untag mampu menjembatani kebutuhan masyarakat dengan ilmu yang mereka pelajari,” tambah Agus


Ia pun berharap kolaborasi ini berlanjut di masa depan, dengan menekankan bahwa kehadiran mahasiswa memberikan dampak yang sangat positif, baik melalui inovasi maupun kontribusi nyata dalam berbagai bidang. 


“Mudah-mudahan, sinergi ini dapat terus berlanjut dalam bentuk program-program lain di masa depan yang semakin bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Sekretaris Camat tersebut


Supriadi, seorang warga Desa Mojokembang, Kabupaten Mojokerto, berbagi pengalaman inspiratif terkait program KKN ini. Menurutnya, inovasi yang dibawa mahasiswa Untag benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat desa.


“Mahasiswa KKN Untag Surabaya tahun ini membawa perubahan besar. Salah satunya adalah alat pendangkal rumput yang sangat membantu petani di sini. Alat itu sangat tepat sasaran, terutama karena desa kami menerima bantuan ternak dari Dinas Pertanian,” jelasnya (21/1)


Tak hanya itu, mahasiswa juga memperkenalkan alat pemipil jagung yang mempermudah proses pengolahan hasil panen. Bahkan, mereka menciptakan inovasi alat menangkap hama padi dengan memanfaatkan teknologi tenaga surya. 


“Ini sangat hebat. Solusi ini ramah lingkungan dan mudah digunakan oleh petani,” tambah Supriadi


Di luar bidang pertanian, mahasiswa Untag Surabaya juga mengusulkan cara inovatif untuk mengolah menir (beras pecah kecil) menjadi bahan dasar deterjen. 


“Biasanya menir dijual murah, tetapi dengan inovasi ini, nilai jualnya bisa meningkat. Ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” jelas Supriadi dengan semangat


Program KKN Untag Surabaya di Mojokerto menjadi salah satu contoh bagaimana akademik dan masyarakat dapat saling melengkapi. Mahasiswa tidak hanya menyalurkan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah, tetapi juga menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.


“Saya berharap agar di masa mendatang, mahasiswa Untag tidak hanya semakin maju dalam pendidikan dan karier, tetapi juga terus membawa manfaat yang lebih luas, sekaligus menjadi agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat di berbagai tempat,” tutup Supriadi penuh harapan


Jejak inovasi dan kolaborasi ini akan terus dikenang oleh masyarakat Gondang dan Pacet sebagai momen berharga, di mana mahasiswa hadir bukan hanya sebagai pembelajar, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun desa yang lebih baik. (Boby)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id