Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk kemandirian, kedisiplinan, dan kemampuan kepemimpinan siswa. SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya mengimplementasikan hal ini melalui kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) 2024.
Kegiatan ini diadakan untuk siswa kelas VII pada 17-18 Oktober 2024 di Villa CMA Pacet, Jawa Timur. Dengan konsep belajar di alam terbuka, acara ini membawa siswa keluar dari zona nyaman dan pengawasan orang tua.
Rangkaian kegiatan seperti outbound, game, jurit malam, dan materi public speaking dirancang untuk mengasah kemampuan kepemimpinan serta membangun rasa tanggung jawab.
Keyla Ayunda Salsabila, siswa kelas VII-B sekaligus peserta LDKS, menyatakan pengalamannya bahwa dirinya merasa lebih disiplin waktu dan lebih mandiri setelah mengikuti kegiatan ini.
“LDKS ini sangat seru. Kami diajarkan untuk lebih mandiri, disiplin, dan menghargai waktu. Selain itu, ada banyak kegiatan menarik seperti game, outbound, jurit malam, dan juga belajar public speaking. Dari kegiatan ini, saya jadi lebih disiplin waktu dan lebih mandiri,” ujar Keyla dengan penuh semangat (21/10)
Pengalaman LDKS ini memberi kesan mendalam bagi siswa, terutama dalam hal kemandirian. Mereka belajar untuk mengatur waktu, bertanggung jawab atas diri sendiri, dan berani tampil di depan umum melalui berbagai kegiatan yang dirancang untuk melatih kepemimpinan.
Nurul Huda, S.Ag., M.Pd., Ketua Urusan Kesiswaan SMPTAG Surabaya, sekaligus Ketua Pelaksana LDKS, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk melatih siswa agar lebih mandiri dan bertanggung jawab.
“LDKS ini bertujuan untuk membentuk anak-anak, minimal untuk memimpin dirinya sendiri. Kami ingin mereka mandiri, tahu kapan waktunya makan, ibadah, dan melakukan tugas-tugas lainnya tanpa harus disuruh. Itulah alasan kami mengadakan kegiatan ini di luar kota, agar mereka bisa belajar hidup jauh dari orang tua dan menjadi lebih disiplin,” terang Nurul Huda (21/10)
Nurul Huda juga menambahkan bahwa selama kegiatan, siswa diajarkan tentang kepemimpinan dan organisasi.
“Kami memberikan materi tentang bagaimana menjalankan organisasi yang baik, serta mengajarkan siswa public speaking, agar mereka bisa tampil percaya diri di depan umum dan mengelola perasaan ketika berbicara di hadapan orang lain,” jelasnya
Salah satu kebijakan yang diterapkan dalam LDKS ini adalah tidak diperbolehkannya siswa membawa ponsel selama kegiatan berlangsung. Hal ini dilakukan agar siswa bisa lebih fokus dan mandiri, tanpa ketergantungan pada gadget.
“Kami tidak mengizinkan mereka membawa HP, namun tetap memfasilitasi komunikasi dengan orang tua melalui wali kelas jika diperlukan,” tambah Nurul Huda
Ia juga menekankan pentingnya siswa untuk belajar bertanggung jawab dan tidak selalu bergantung pada bantuan orang lain.
“Sebanyak 70% anak-anak ini belum pernah jauh dari orang tua. Jadi, kami ingin melatih mereka agar lebih mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain, terutama dalam hal keseharian seperti makan, ibadah, dan tugas-tugas lainnya,” ujarnya
Nurul Huda berharap bahwa kegiatan LDKS ini dapat membawa dampak positif bagi para siswa, terutama dalam hal kemandirian dan disiplin.
“Kami berharap setelah LDKS ini, anak-anak bisa menjadi lebih mandiri, disiplin dalam mengatur waktu, dan memiliki mental yang kuat untuk menghadapi tantangan ke depannya,” tutupnya
Melalui LDKS yang penuh pembelajaran ini, siswa SMPTAG Surabaya diharapkan tumbuh menjadi individu yang disiplin, mandiri, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, serta siap memimpin diri sendiri dan orang lain di masa depan. (Boby)