Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya menggelar berbagai lomba keagamaan yang berlangsung meriah di halaman sekolah. Acara ini menjadi momen bagi para siswa untuk menyalurkan bakat serta memperdalam pemahaman tentang salah satu peristiwa penting dalam sejarah islam.
Sejak pagi, suasana sekolah telah dipenuhi semangat dan antusiasme para siswa yang berpartisipasi maupun hadir sebagai penonton. Terdapat dua perlombaan utama yang berlangsung pada 31 Januari 2025, yaitu lomba adzan dan lomba pildacil, menjadi ajang bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Lomba adzan diperuntukkan bagi siswa laki-laki, sementara lomba pildacil terbuka untuk semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan.
Ketua OSIS SMPTAG Surabaya, Andi Anaqah Putrinindra, siswa kelas VIII-A, menyampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung sepanjang hari tanpa adanya sesi pelajaran. Seluruh siswa mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan dan mendukung teman-teman mereka hingga acara berakhir.
“Kami melaksanakan lomba adzan untuk peserta laki-laki, sementara lomba pildacil terbuka bagi laki-laki maupun perempuan. Tema yang diangkat dalam pildacil berkaitan dengan Isra Mikraj atau sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW,” ujarnya
Lebih lanjut, Andi berharap bahwa melalui kegiatan ini, para siswa dapat semakin memahami makna Isra Mikraj serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
“Saya juga ingin semua siswa bisa mengambil pelajaran berharga dari perlombaan ini, agar semangat belajar mereka semakin meningkat,” tambahnya
Salah satu peserta lomba pildacil, Bayu Darendra Putra dari kelas IX-A, membagikan pengalaman dalam ajang ini. Ia mengaku telah mempersiapkan materi pidatonya sejak satu minggu sebelumnya dengan mencari referensi dari berbagai sumber, ia tetap menyusun pidatonya sendiri agar lebih orisinal.
“Saya menambahkan beberapa hadis dan riwayat dari Al-Qur'an untuk memperkaya isi pidato. Walaupun saya mengerjakan semuanya saat liburan tanpa mentor khusus, saya sempat bertanya kepada Bu Zulifah untuk mendapatkan referensi hadis,” kata Bayu
Ketika tiba giliran tampil, Bayu mendapat giliran ke-11. Meskipun ia tidak terlalu berharap menang, keikutsertaannya dalam lomba sudah menjadi kebanggaan tersendiri.
“Menurut saya, kemenangan hanyalah bonus. Bisa mewakili kelas saya dalam acara ini sudah sangat membanggakan. Apapun hasilnya, saya tetap bersyukur,” ungkapnya
Peringatan Isra Mikraj di SMP 17 Agustus 1945 Surabaya pun ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan pembagian hadiah bagi para juara. Dengan penuh semangat, para siswa pun berharap agar kegiatan keagamaan semacam ini dapat terus diadakan sebagai wadah pembelajaran dan pengembangan diri. (Boby)