Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Peningkatan peran wanita dalam dunia profesional menyoroti keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi. Dalam era kerja yang kompetitif, ‘Work Life Balance for Women’ menjadi fokus utama.
Hal ini sesuai dengan materi yang disampaikan dalam acara talkshow oleh Ikatan Wanita (IWATA) Untag Surabaya mengenai pertumbuhan karier yang seimbang dengan kehidupan pribadi para profesional wanita.
Pembicara utama, Herdina Indrijati, M.Psi., Psi, Dosen dan Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dipandu oleh moderator, Fransisca Benedicta Avira Citra Paramita, S.I.Kom., M.Med., Kom, Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya.
Herdina menjelaskan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan bagi wanita, khususnya bagi wanita yang telah berkeluarga.
“Wanita adalah makhluk multitasking yang memiliki banyak tanggung jawab, baik di dalam rumah tangga maupun di tempat kerja. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memiliki work life balance agar dapat menjalankan semua tanggung jawabnya dengan baik,” jelasnya.
Work life balance adalah tercapainya kepuasan di semua aspek kehidupan, yaitu kehidupan sosial, fisik, dan intelektual. Untuk mencapai keseimbangan ini, diperlukan tenaga, waktu, dan komitmen yang didistribusikan dengan baik ke semua aspek kehidupan.
“Work life balance yang sempurna adalah hal yang tidak mungkin. Oleh karena itu, wanita harus memahami bahwa keseimbangan tidak akan bisa didapatkan sepenuhnya,” tukas Dosen Unair tersebut.
Banyaknya perempuan yang menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan berkarier menghadapi dilema akibat peran ganda yang harus ditanggung. Salah satu solusi untuk mencapai work life balance adalah dengan berbagi tanggung jawab rumah tangga bersama pasangan.
“Rumah tangga adalah tanggung jawab bersama, sehingga harus dikerjakan bersama-sama. Anak bahagia dilahirkan dari ibu bahagia,” kata Herdina
Penting bagi wanita untuk menjaga kesehatan mental guna menjadi ibu yang bahagia. Dengan semakin banyaknya perempuan terlibat dalam dunia profesional, kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berkelanjutan. (Putri)