Untag Surabaya Bersama Ditressiber Polda Jatim Edukasi Bahaya Judi Online

  • 24 Januari 2025
  • 34

Untag Surabaya bersama Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Timur sukses menggelar Festival Film Pendek bertema Bahaya Judi Online.  Acara berlangsung pada 20 Januari 2025 di Auditorium Gedung Graha Wiyata lantai 9 Untag Surabaya menjadi wadah bagi sineas muda dan masyarakat umum untuk menyampaikan pesan moral melalui karya kreatif.


Festival ini diinisiasi oleh Direktorat Sistem Informasi (DSI) Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya sebagai bentuk komitmen dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk judi online.


Acara penganugerahan festival dihadiri oleh Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., bersama Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M.


Selaini itu, turut hadir sejumlah tokoh penting dari Polda Jawa Timur, termasuk Direktur Ditressiber Polda Jatim, perwakilan Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Kapolresta Malang Kota, Kapolresta Sidoarjo, Kapendam V/Brawijaya, dan Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur.


Direktur Ditressiber Polda Jatim, Kombes Pol R. Bagoes Wibisono H.K., S.I.K., M.Si, menjelaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari strategi edukasi yang inovatif untuk mencegah judi online. 


“Film-film ini bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga alat edukasi. Pesan yang disampaikan akan melibatkan lebih banyak pihak untuk memahami bahaya judi online dan dampaknya yang merugikan,” jelasnya (20/1)


Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Drs. Imam Sugianto, M.Si meski tidak hadir secara langsung, turut memberikan apresiasi melalui video sambutan yang ditayangkan pada acara tersebut.


“Festival ini adalah ruang bagi sineas muda untuk berkontribusi menciptakan kesadaran sosial dan mencegah praktik judi online. Karya-karya mereka diharapkan mampu menginspirasi masyarakat dan menciptakan perubahan positif,” tuturnya (20/1)


Festival ini memberikan penghargaan untuk beberapa kategori, seperti Kategori Umum, Kategori Polri, Kategori Favorit Netizen, The Best Cinematography, dan The Best Actor/Actress.


Pada kategori Polri, juara 1 diraih oleh Baskara Febriyanu dengan film berjudul Terjaring Dalam Jaringan menggambarkan bagaimana individu dapat terjebak dalam jerat judi online hingga kehilangan segalanya, juara 2 diberikan kepada Faisal Akbar dengan film berjudul Mancing Kemiskinan yang menyindir janji-janji palsu dari judi online yang berujung pada kemiskinan, dan juara 3 diraih oleh Bima Pamungkas dengan film berjudul Aku Bejo yang mengangkat ironi bahwa keberuntungan dalam judi online hanyalah fatamorgana.


Pada kategori Umum, juara 1 diraih oleh Agus Inspirasi dengan film berjudul Bahaya Judi Online 2024, sebuah karya dengan narasi yang kuat dan visual yang menyentuh, juara 2 jatuh kepada Septian Ardiansyah dengan film berjudul Mentas, serta juara 3 diperoleh oleh Palugada Film dengan film berjudul Bahaya Judi Online yang menggarisbawahi bahaya teknologi yang disalahgunakan untuk perjudian.


Pemenang kategori Polri dan kategori Umum mendapatkan hadiah uang tunai masing-masing Rp 10.000.000 untuk juara 1, Rp 7.500.000 untuk juara 2, dan Rp 5.000.000 juta untuk juara 3.


Sementara itu, penghargaan pada kategori Favorit Netizen diraih oleh Satreskrim Polres Trenggalek dengan film Stop Judi Online yang diapresiasi warganet berkat penyampaiannya yang lugas dan jelas. Kategori The Best Cinematography diberikan kepada Ngatono 84 melalui film Perangkap Dunia Maya, dan penghargaan The Best Actor/Actress diberikan kepada Baiquni Iqbal atas aktingnya yang penuh emosi dalam film Judi Online 1.1. Masing-masing pemenang kategori ini memperoleh hadiah uang tunai sebesar Rp 5.000.000.


Salah satu peserta yang mencuri perhatian adalah Vira Widyawati, sineas muda asal Tulungagung, yang meraih Juara 1 kategori umum. Film pendeknya yang berdurasi tiga menit memadukan teknik motion graphic dengan elemen film flashback, mengangkat kisah seorang YouTuber terkenal yang berhasil lepas dari jerat judi online.


“Idenya sangat singkat karena durasi hanya tiga menit. Kami menggunakan teknik motion graphic dengan menggabungkan elemen film dan filmgrafi. Ini menjadi motivasi besar untuk terus semangat membuat karya-karya film ke depannya,” ungkapnya


Festival ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara Untag Surabaya dan penegak hukum mampu menciptakan dampak signifikan bagi masyarakat. Tidak hanya menjadi ajang kreativitas, festival ini juga menjadi sarana yang efektif untuk menyebarkan pesan moral kepada masyarakat tentang bahaya judi online. (Boby)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id