Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Warung Pak Kus bekerjasama dengan UNTAG Surabaya selenggarakan Sarasehan Kebangsaan dengan tema "Dengan Semangat Kebhinekaan Kita Jaga Keutuhan NKRI" di gedung Graha Widya lantai 2, kampus UNTAG Surabaya pada Rabu, 7 Desember 2016.
Dr. Andik Matulessy M.Si wakil rektor 1 UNTAG Surabaya selaku Keynote speaker mengatakan sarasehan kebangsaan diharapkan bisa mengisi ruang – ruang yang kosong, ruang yang penuh persangka, ruang-ruang yang mulai menghilagkan kemanusian, yang tidak menunjukkan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa itu menjadi hal yang penting dalam konteks kebangsaan. Dan semoga sarasehan ini bisa membuat semua sadar bahwa tidak ada yang namanya perbedaan itu yang tidak menimbulkan paham bagi seluruh umat manusia.
Dalam kesempatan yang sama Drs.Ec. Mangapul Silalahi, MM ketua YPTA Surabaya juga mengatakan menyimak pasang surut perjalanan berbangsa dan bernegara kita seringkali kita jadi hanyut dalam perasaan yang dinamis dalam perasaan yang bergelombang namun tidak jarang kita menjadi miris melihat kenyataan yang ada disekeliling kita. Bukan pesimis tetapi keletihan memprediksi situasi dan hal itu tidak jarang mengganggu fokus kita dalam berkarya. Kondisi seperti inilah yang seyogyanya kita perbincangkan secara konstruktif dalam sarasehan ini. saya berasumsi sarasehan yang dilakukan oleh segenap akademika kita jadikan untuk evaluasi baik sebagai pribadi maupun rukun bangsa, bagaimana kita secara pribadi menyikapi dinamika politik dan reaksi yang akan kita lakukan.
Sebagai kampus merah putih yang berwawasan kebangsaan semoga sarasehan ini mampu merajut kebersamaan kita dan persepsi yang sama tentang pentingnya kepemimpinan nasional yang dihormati sehingga berwibawa, pentingnya persatuan dan kesatuan nasional , pentingnya solidaritas dan toleransi nasional dan pentingnya kita kembangkan bhineka tunggal ika dalam NKRI yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945.
Adapun kesimpulan dari 3 pemateri: Dr. Soetanto Soepiadhy, SH,.MH., Nuniek Silalahi, SS.,M.Pd dan Kusnadi, SH.,M.Hum dalam sarasehan antaralain: pendekatan yang efektif untuk memupuk semangat kebhinekaan dalam menjaga keutuhan NKRI lebih effektif dengan menggunakan pendekatan pendidikan. Dalam dunia ilmu hukum terdapat istilah hak dan kewajiban akan tetapi kita selalu mendahulukan hak, tidak pernah berbicara tentang kewajiban karena hak itu memberikan kenikmatan sedangkan kewajiban memberikan beban sehingga tidak ada seorangpun yang mau menerima beban. Sebenarnya kalau masyarakat paham akan hak masing-masing dan kewajibanya serta tidak melakukan perbuatan yang dilarang maka tidak akan ditimbul permasalahan. Dalam dunia pendidikan dibutuhkan pendidikan moralitas dan sosial sangat dibutuhkan sehingga mampu membawa perubahan besar bagi kehidupan berbangsa.