- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kepercayaan masyarakat kepada Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya terus meningkat. Ini dibuktikan dengan adanya kenaikan 3,5 kali lipat jumlah mahasiswa baru dibandingkan 6 tahun lalu. Menurut Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl.,DHE.,MPA, Rektor UNTAG Surabaya, rata-rata pendaftar mahasiswa baru lebih dari 3 ribu tiap tahunnya.
“Dengan jumlah mahasiswa yang banyak, UNTAG Surabaya juga memperhatikan rasio jumlah dosen dan mahasiswa. Pada semester belakangan ini Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya telah menerima 38 dosen baru,” kata Prof. Brahmasari saat memberikan sambutan di wisuda semester ganjil 2015/2016 di gedung Student and Entrepreneurship Center, Sabtu (20/2/2016).
Adapun program kerja UNTAG Surabaya dibuat berdasarkan 5 pilar pengembangan, yaitu tata kelola yang baik, sistem penjaminan mutu yang berkelanjutan, penciptaan iklim akademik, sistem informasi yang komprehensif, dan pengembangan kerjasama yang saling menguntungkan,”
“Salah satu hasil kerja UNTAG Surabaya adalah mendapat akreditasi institusi B dengan nilai 345. Untuk itu, UNTAG Surabaya bersama-sama dengan 17 PTN dan PTS lainnya diberi kesempatan untuk re-akreditasi B menjadi A,” imbuh guru besar UNTAG Surabaya itu.
Pada tahun ini, lanjut dia, UNTAG Surabaya juga telah mendapatkan sertifikat ISO 1001-2008 sebagai pengakuan atas kelayakan manajemen berstandar internasional. Selain itu, dua prodi di FISIP, yaitu, Administrasi Publik dan Adminitrasi Niaga telah kembali mendapat akreditasi A.
UNTAG Surabaya juga mengirimkan tenaga pendidik maupun kependidikan untuk mengikuti kegiatan di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitasnya. “Sedangkan untuk mahasiswa juga bisa melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di dalam dan luar negeri,” jelas Prof. Brahmasari.
Di akhir sambutannya Prof. Brahmasari sekali lagi mengucapkan selamat dan sukses kepada para wisudawan. “Segala ujian yang saudara tempuh di UNTAG Surabaya belum berarti apa-apa, karena ujian yang sebenarnya ada di masyarakat. Terutama dapat memberikan kontribusi yang positif di masyarakat,” pungkasnya.
edit.jpg)
