Pendidikan Tidak Hanya Mentransformasikan Ilmu Pengetahuan Saja, Tetapi Bagaimana Caranya Membangun Karakter Bangsa

  • 26 Januari 2015
  • 6097

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan “gonta-ganti” (mengganti) kurikulum yang telah ada (Kurikulum 2013) dan hanya akan melakukan perbaikan agar lebih sempurna.

“ Saya tegaskan Kemendikbud tidak akan gonta-ganti kurikulum, kita ingin menyempurnakan yang sudah ada agar dapat dijalankan dengan baik di semua sekolah oleh semua guru,” katanya di Jakarta, Senin (1/12, http://www.republika.co.id).

 

Menurut Dr. Otto Yudianto,SH.,M.Hum, Dekan Fakultas Hukum UNTAG Surabaya perubahan kurikulum itu sesuatu yang biasa, “Kurikulum boleh saja ada perubahan, karena apapun yang namanya kurikulum itu mestinya membekali siswa dalam mengikuti pendidikan, artinya anak didik bisa mengikuti dunia pendidikan, hanya saja kebijakan pergantian kurikulum harus memikirkan kesiapan baik terhadap siswa maupun sekolah terkait dengan penyediaan kurikulum.  Efeknya bagi anak itu tidak mendapatkan kepastian, anak didik itu mau dikasih apa. Pemerintah itu jangan kebiasaan ganti menteri ganti kebijakan, mereka harus berpikir bahwa kebijakan itu untuk kepentingan anak didik, itu yang paling utama”

“ Berapa biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kurikulum 2013, untuk pelatihan dan sebagainya, sebetulnya pelatihan tersebut belum bisa menyeluruh ke semua guru. Satu sisi memang belum ada kesiapan. Seharusnya pemerintah sebelum membuat kebijakan Kurikulum  2013 itu harus dipikirkan apa saja yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Jika sudah seperti ini pasti yang jadi korban adalah anak didik. Di satu sisi yang lain kita bisa lihat siswa juga senang jika Kurikulum 2013 ditunda yang menurut siswa kurikulum tersebut lebih memberatkan karena siswa harus aktif. Tetapi, saya sepakat jika siswa harus aktif dalam dunia pendidikan sedangkan guru hanya memberikan bekal saja,” tambah Otto.

Lanjut Otto, “Dan kita harus berpikir, dalam dunia pendidikan itu tidak hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan supaya siswa jadi pandai, tetapi saya melihat kurikulum di Indonesia selama ini masih ada kekurangan tentang budi pekerti, walaupun kurikulum itu bagus tetapi jika mental kita masih seperti ini maka akan sulit mengejar ketinggalan dengan negara lain. Sekarang ini kita harus berpikir bagaimana caranya membangun karakter bangsa,”


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id