Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Teknik Arsitektur UNTAG Surabaya melakukan penandaan dan revitalisasi pendopo di Kampung Ketandan, Surabaya. Pada bulan Juli 2016 ini Kota Surabaya menjadi tuan rumah dalam acara internasional, Preparatory Meeting Committee Meeting 3 (PrepCom 3) Konferensi Habitat III.
Wakil Rektor II UNTAG Surabaya, Dr. RA. Retno Hastijanti, ST.,MT saat ditemui warta17agustus.com mengatakan, kawasan Kampung Ketandan adalah kampung yang dikeliling Jalan Tunjungan, Embong Malang, Blauran, dan Pramban. Keempat kawasan ini dinamakan urban enclave atau kantong-kantong perkotaan yang bisa menjadi supporting peningkatan kualitas lingkungan di sekitaranya.
“Kawasan ini mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi wilayah wisata. Salah satunya adalah Kampung Pramban,” ucap dosen Teknik Arsitektur itu.
Dalam rangka Preparatory Meeting Committee Meeting 3 (PrepCom 3) Konferensi Habitat III, Kota Surabaya meratakan seluruh pembangunan di tiap-tiap titik kota, terutama di kampung-kampung kuno, seperti Kampung Ketandan.
“Di kegiatan ini Pemkot Surabaya bekerjasama dengan UCLG (United Cities and Local Government), atau perkumpulan para walikota sedunia. Mereka ingin memberikan sumbangan yang bisa diberikan kepada masyarakat,” tambah Dr. Hasti.
Lebih lanjut Dr. Hasti menjelaskan, dalam kegiatan ini UNTAG Surabaya berperan dalam melakukan studi, analisa yang bisa dilakukan di Kampung Ketandan, atau kegiatan lain yang memungkinkan bisa dilakukan.
“Mahasiswa Teknik Arsitektur kemarin melakukan penandaan di Kampung Ketandan, karena banyak dari masyarakat yang belum tahu tentang Kampung Ketandan. Selain itu, juga revitalisasi pendopo dari awal perancangan sampai finishing yang bekerjasama dengan ITS, dan beberapa komunitas,” papar Dr. Hasti.
Dr. Hasti berharap, dari kegiatan tersebut mahasiswa Teknik Arsitektur dapat mengambil pembelajaran dengan terjun langsung di lapangan. Kampung Ketandan adalah salah satu kampung yang masih memiliki nilai-nilai budaya yang harus dilestarikan.