- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Gedung parkir dan sarana olahraga berlantai 4 yang dibangun sejak akhir tahun 2014 lalu oleh Yayasan Perguruan 17 Agusutus 1945 (YPTA) Surabaya diresmikan langsung oleh pembina yayasan Drs. Bambang DH, M.Pd. Peresmian yang dihadiri oleh pengurus YPTA dan jajaran rektorat tersebut dilakukan setelah mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ke-70, Senin (17/8/2015).
Ir.Bantot Sutriono, M.Sc, Kaprodi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) UNTAG Surabaya selaku penanggung jawab pembangunan gedung parkir tersebut mengatakan bangunan berlantai 4 itu dibangun sesuai dengan peraturan terbaru dari pemerintah tahun 2015. “ Lantai 1-3 digunakan untuk tempat parkir, sedangkan lantai 4 untuk olahraga futsal,” kata Bantot ketika menjelaskan desain bangunan kepada Pembina, pengurus yayasan, dan jajaran rektorat.
Lantai 4, lanjut dia, bisa disewakan kepada masyarakat umum, sehingga bisa menjadi income atau pemasukan yayasan. “ Gedung ini juga difasilitasi dengan rem dengan tujuan menambah kenyamanan mahasiswa,” imbuhnya.
Bantot menyebutkan bahwa kapasitas gedung parkir tersebut mampu menampung sepeda motor sebanyak 1.200 kendaraan. “ Jika ditata dengan rapi bisa 1.200 kendaraan lebih,” pungkasnya.
Sedangkan Bambang DH mengungkapkan bahwa UNTAG Surabaya dari tahun ke tahun terus mengalami kemajuan, baik dari pendidikan, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan sarana prasana penunjang akademik. “ Mudah-mudahan ini bisa menambah semangat, tetapi harus dijaga dan rawat dengan baik,” kata Bambang saat memberikan sambutan pada acara peresmian.
Selain itu, harapnya, juga UNTAG Surabaya mampu menjadi universitas yang unggul, baik ditingkat nasional dan internasional. “ Terima kasih buat semua pihak yang telah mendukung kemajuan UNTAG Surabaya,” ucapnya.
Pembangunan gedung parkir berlantai 4 itu memang diperlukan mengingat jumlah mahasiswa UNTAG Surabaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga tempat parkir yang lama tidak mampu menampung jumlah kendaraan bermotor.
edit.jpg)
